Amdal Jadi Perhatian, DLH Makassar Libatkan Ahli Soal Proyek Infrastruktur

  • Bagikan
Tim Teknis Persentasikan Soal Amdal di Balaikota Makassar, Jumat (28/4)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar melibatkan sejumlah ahli dalam hal persoalan proyek infrastruktur. Utamanya, analisis dampak lingkungan (Amdal) yang menjadi perhatian.

Pasalnya, Amdal ini seringkali menjadi polemik, gedung-gedung yang tak memperhatikan amdal kerap kali menyisakan banyak masalah, dari masalah limbah, polusi udara bahkan polusi suara.

Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLH Kota Makassar Ferdy Mochtar saat menggelar persentase Amdal terhadap proyek sejumlah proyek di Makassar. Mulai pembangunan perumahan hingga pembangunan MACCA dan Sirkuit yang akan dilakukan di Kelurahan Untia Makassar, di Ruang Sipakatau, Balai Kota, kemarin.

Pada kesempatan itu, agenda tersebut dihadiri tim teknis, pengembang perumahan hingga akademisi untuk mengkaji masalah amdal dalam proyek yang dimaksud.

Kata Ferdy Mochtar, dirinya menerangkan pihaknya akan bekerja dengan melibatkan para ahli guna memastikan dokumen yang masuk ke Pemkot khsusunya masalah Amdal ini sudah sesuai di lapangan.

“Insya Allah dalam waktu dekat kami akan sampaikan ke Bapak Wali Kota untuk dapat persetujuan,” jelas Ferdy Mochtar, Sabtu (29/4).

Sekertaris DLH Kota Makassar itu mengatakan seharusnya pembangunan ini akan memberikan multiplier effect terhadap Makassar. Sehingga, pemerintah mesti memberikan perhatian serius.

"Jadi memberikan efek yang sangat bagus dalam pembangunan di Kota Makassar," tukasnya.

Terpisah, Asisten II Pemkot Makassar, Rusmayani Madjid menerangkan, masalah amdal ini diakui banyak menghantui Makassar, salah satunya masalah drainase, banyak di antara pembangunan perumahan yang drainasenya serampangan

“Ini perlu diperhatikan drainase (perumahan), harus dipastikan terhubung,” imbuhnya.

Kemudian dirinya juga menyoroti pembangunan Macca dan Sirukuit, yang diketahui juga masuk dalam pembahasan amdal. Diketahui pembangunan ini memberikan dampak dimana dua hektare lahan mangrove terdampak.

“Jadi harus diadakan nanti pergantian di mana, jangan sampai dibilanng ada, malah tidak ada, jangan samapi demakin kecil RTH kita,” ujarnya.

Dia mengatakan saat ini saja RTH Makassar hanya berada di angka 10,99 persen jumlah ini masih jauh dari yang dipersyaratkan yaitu seluas 30 persen.

Sementara itu Tim Teknis Pembanguann Macca dan Sirkuit, Prof Anwar Daud mengatakan selain masalah andalalin, untuk jangka panjang para pengembang juga haris memastikan pembangunan memberikan direct and indirect ekonomi kepada masyarakat sekitar.

“Indirectnya ini seperti apa, apakah ada titik atau pusat pertumbuhan, apakah akan dibangun cafe atau apa Pembangunan dari perumahan ini,” jelasnya. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version