MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) ke XXVIII menjadi momen silaturahmi oleh para saudagar-saudagar Bugis Makassar yang sukses berada di tanah rantau.
Salah satunya, hadir pengusaha kayu Gaharu bernama Syamsu Alam. Syamsu Alam merupakan putra daerah dari Wajo yang sukses ditanah rantau di Probolinggo, Jawa Timur.
Pria berkelahiran 11 Oktober 1970 ini mengaku momen PSBM ini menjadi suatu ajang para saudagar dari Sulawesi Selatan untuk berkumpul di tanah kelahiran sekaligus bersilaturahmi.
Apalagi, kata Syamsu, para saudagar yang hadir di PSBM ini tidak hanya dari seluruh Indonesia tetapi sampai hingga luar negeri.
"Ini kami kemas sebagai bentuk silaturahmi, ini semua anak rantau wajib pulang ke tanah air itu ke Sulsel, namanya PSBM. Sebenarnya ini bukan hanya nasional tetapi dunia. Ada beberapa negara yang hadir pada kesempatan ini," ucap Syamsu Alam, pada Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) XXIII Tahun 2023, di Four Points Hotel by Sheraton, Sabtu (29/4).
Syamsu Alam juga merupakan Ketua Keluarga Kerukunan Sulawesi Selatan (KKSS) Probolinggo yang memiliki anggota sebanyak 5.023 orang asal Sulsel.
Selain itu, Syamsu Alam juga menjabat sebagai Ketua Serikat Petani Pengusaha Gaharu Indonesia yang membawahi sebanyak 17.200 anggota asal Sulsel.
"Tetapi tanah tumpah darah itu, lebih dari segala galanya. Itulah kenapa saya pulang kampung (menghadiri PSBM XXVIII)," kata Syamsu Alam.
Syamsu Alam menceritakan awal mula dirinya meraih kesuksesan di tanah rantau. Ia mengatakan untuk menjadi seorang pengusaha itu memerlukan perlakuan khusus dalam membudidayakan kayu gaharu.
Kayu Gaharu sendiri, kata Syamsul dikenal dengan sebutan kayu surga, berasal dari sebuah pohon aquilaria malaccensis dari hutan Asia Tenggara.
Ia menuturkan dirinya menjadi pengusaha kayu gaharu berawal saat dirinya yang masih muda ikut merantau bersama keluarga untuk merantau ke Papua.
Namun, dalam perjalanannya ternyata menemui kendala dalam melakukan budidaya Gaharu ini karena minimnya pengetahuan.
Tak hanya itu, karena tidak ada yang mampu menggerakkan secara baik bisnis tersebut sehingga ia memutuskan untuk terjun langsung dan hingga saat ini bisnis tersebut berjalan dengan baik.
"Usaha Gaharu ini mudah tapi tidak gampang, tidak semua bisa mengelolah bisnis tersebut, Gaharu itu beda tangan beda hasil harus ada perlakuan khusus," terang Syamsu Alam.
Sebagai darah Bugis yang telah merantau bertahun-tahun, berpindah-pindah daerah Syamsu Alam punya ikatan khusus bagi perantau bugis yang saat ini khusunya ada di Probolinggo.
Selain Pebisnis, Syamsu Alam sempat maju sebagai Wali Kota Probolinggo namun tidak terpilih dan kini mulai peruntungannya terjun kembali ke dunia politik sebagai Calon Legislatif (Caleg) DPRD RI dapil 2 sebagai salah satu kader dari Partai PDIP Perjuangan.
"Harus siap dan menguasai medan, karena biasanya kalau tidak menguasai medan belum bertanding sudah kalah, "ungkap Syamsu Alam.
Pria Kelahiran, Sidrap, 11 0ktober 1970 ini juga pulang kampung untuk memberitahukan hal tersebut mengenai dirinya terjun ke dunia politik atau bergabung di partai PDI Perjuangan. Sebab ini memang niatnya murni untuk rakyat.
"Saya mau gabung di Politik sebab ada niat untuk orang banyak. Bukan mengejar materi, sebab saya sudah punya itu. Makanya saya betul-betul mau memberikan hak dan penyampai aspirasi masyarakat," tutup Syamsu Alam. (*)