Dalam hal pendapatan daerah, Dimasa kepemimpinan Budiman juga berhasil mendongkrak Pendapatan Daerah Luwu Timur. Salah satu kebijakannya mendongkrak Pendapatan Daerah Luwu Timur, membentuk OPD baru yang disebut Badan Pendapatan Daerah Luwu Timur.
Untuk mengisi OPD baru tersebut Budiman menunjuk Muhammad Said sebagai Kepala Bapenda yang bertugas memaksimalkan pendapatan Daerah Luwu Timur.
Benar saja, baru berumur 1 tahun, OPD baru ini mampu memperlihatkan kinerja yang luar biasa . APBD Luwu Timur yang selama ini selalu bermain diangka 1,4 Triliun naik signifikan menjadi 1,7 Triliun. Bahkan ini masih bisa ditingkatkan lagi mencapai angka Rp2 Triliun.
"Untuk kedepan masih terdapat potensi daerah yang direncanakan akan dipungut di tahun 2024 yaitu potensi pajak daerah sarang burung wallet dan beberapa jenis retribusi daerah yang baru berdasarkan amanah UU Nomor 1 tahun 2022 tentang hubungan keuangan Pemerintah Pusat Dan Daerah yang merupakan rujukan atau dasar pengelolaan Pendapatan Daerah Tahun 2024. yang mana saat ini Ranperda tersebut masih bahas di Legislatif," ungkap Muh. Said.
Selain itu, potensi besar yaitu rencana investasi pengelolaan nikel baik berupa pembangunan smelter dan pembangunan pabrik baterai.
Jika ini cepat terealisasi maka dampaknya sangat positif bagi pemerintah daerah maupun masyarakat di Luwu Timur. Dampak positif tersebut baik berupa peningkatan pendapatan daerah dan kesejehteraan masyarakat sehingga pertumbuhan ekonomi di luwu timur akan semakin meningkat.
Di usianya yang ke-20 Tahun, Dua Tahun Kepemimpinan Budiman, di Luwu Timur berhasil menginspirasi daerah lain untuk meniru beberapa program yang diterapkan di Luwu Timur.
Utusan dari daerah Sulawesi Tengah beberapa kali datang untuk meniru program beasiswa bagi mahasiswa yang bisa berjalan konsisten, kemudian Program Satu Kamar Satu Pasien dan Program Satu Miliar Satu Desa. (Son)