“Korban dan saksi ini masuk ke ruangan Kasatresnarkoba, korban sarapan pagi yang sudah disiapkan oleh istrinya dari rumah. Selanjutnya korban ini minum obat dari dokter pasca operasi batu empedu,” ucapnya.
Selama di ruangan Kasatresnarkoba, AKBP Buddy sempat berganti baju kemeja berwarna putih dan mencoba tidur di ruangan istirahat. Namun, Buddy tidak bisa tidur dan terbangun lagi membuka baju kemudian menggantinya dengan kaos dan memakai jaket hitam.
09.11 WIB, Keluar Ruangan menuju gerbang Polres.
Saat pukul 09.11 WIB, AKBP Buddy seorang diri keluar dari ruangannya dan turun melalui lift lantai 4. AKBP Buddy terekam CCTV berjalan menuju gerbang pintu masuk dan keluar Polres Metro Jaktim dengan berjalan kaki.
AKBP Buddy kemudian menyeberang jalan raya di depan Polres Metro Jakarta Timur pada pukul 09.12 WIB.
Pukul 09.21 WIB, Tiba di Stasiun Jatinegara.
Sekira pukul 09.21 WIB, AKBP Buddy terlihat sampai di depan Stasiun Jatinegara dengan berjalan kaki. Bahkan, AKBP Buddy yang berjalan seorang diri depan Stasiun Jatinegara terekam oleh CCTV di sekitar lokasi.
“(Korban) Ini berjalan di depan Stasiun Jatinegara, berjalan kaki seorang diri dari arah Timur. Ini masih dengan menggunakan pakaian yang sama seorang diri,” ujarnya.
09.31 WIB, AKBP Buddy Tewas Tertabrak Kereta.
Berdasarkan keterangan saksi yakni masinis dan asisten kereta api Tegal Bahari, jurusan Pasar Senen-Tegal, kereta masuk Stasiun Jatinegara dengan kecepatan 27 km/jam dengan jarak sekitar 300 meter.
Saksi melihat korban berdiri seorang diri sambil menengok kanan dan kiri di pinggir tembok bagian dalam pembatas area rel dan Jalan Raya Bekasi Timur.
“Kemudian saksi melihat korban berjalan ke rel jalur 3 atau tempat TKP yang akan dilewati oleh kereta api. Selanjutnya korban tertabrak dan meninggal dunia sekira pukul 09.31 WIB,” imbuhnya. (pojoksatu)
(fajar.com)