MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) jatuh setiap 2 Mei. Sejumlah harapan demi harapan untuk dunia pendidikan. Khusus, para peserta didik diharapkan bisa memiliki pengetahuan maju dan berjiwa arif.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel, Setiawan Aswad mengatakan, program Merdeka Belajar bisa memberikan semangat bersama dan berjalan maksimal.
Ada tiga sentra pendidikan, kata dia, mulai lingkungan sekolah, keluarga dan lingkungan itu sendiri. Itu, memiliki peran masing-masing dan sangat dibutuhkan untuk mendukung peningkatan kualitas siswa.
"Kita harus bergerak bersama, tidak hanya dari pemerintah, tapi juga lingkungan, dan keluarga juga memiliki peran," tukas Setiawan Aswad, Selasa (2/5).
Lanjut Setiawan Aswad, sekaitan dengan perayaan Hardiknas menggunakan kostum adat masing-masing siswa bertujuan untuk mengokohkan identitas nasional juga sebagai langkah mempertahankan jati diri bangsa.
"Para peserta yang melaksanakan upacara menggunakan baju adat itu merupakan simbol keberagaman yang kaya, serta kekokohan karakter tertuang didalamnya," pungkasnya.
Sementara itu, Plh Sekprov Sulsel Andi Aslam Patonangi mengatakan harapannya yaitu sinergitas stakeholder dunia pendidikan di Sulsel secara khusus, bisa semakin maju dan berkualitas.
Ia menuturkan, untuk menyongsong masa depan yang kompetitif dan skillfull harus pararel dengan pengokohan karakter.
"Bukan hanya pendidikan dalam konteks akademik saja, tetapi juga harus memperhatikan karakter kita sebagai bangsa indonesia, terkhusus untuk orang Bugis-Makassar, tetap menjunjung tinggi adat istiadat dan menjunjung tinggi nilai kearifan," ujar Aslam.
Mantan Bupati Pinrang dua periode itu melanjutkan, tak hanya itu kelengkapan ilmu pengetahuan juga mesti diperlihatkan melalui moral sebagai umat yang beragama.
"Dengan begitu sumber daya manusia yang Paripurna akan tercipta," harapnya. (Abu Hamzah/B)