BANTAENG, RAKYATSULSEL - Ketua Golkar Bantaeng, Meyrza Farid Arman disebut mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri itu dilakukan jelang penetapan Daftar Caleg Sementara (DCS), pada 14 Mei 2023 mendatang.
Informasi yang dihimpun, surat pengunduran diri Meyrza yang juga menantu mantan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah ini diajukan sejak 27 April 2023 lalu. Dia mengundurkan diri dengan alasan sudah tidak ingin berpartai lagi.
Wakil Ketua Golkar Bantaeng, Andi Ismail Kurniawan membenarkan pengunduran diri tersebut. Dia mengatakan, Meyrza mengundurkan diri dengan alasan tidak sanggup lagi berpartai.
"Dia merasa tidak sanggup lagi. Jadi mengundurkan diri," kata dia.
Ismail mengaku menyesalkan pengunduran diri itu. Apalagi dilakukan menjelang penetapan Daftar Caleg Sementara (DCS). Dia menyebut, pengunduran ini akan sedikit menganggu DCS dari partai Golkar.
"Karena yang bertanda tangan di DCS itu adalah ketua," kata dia.
Meski demikian, Golkar akan segera menetapkan pelaksana tugas (plt) untuk ketua Golkar Bantaeng. Pelaksana tugas ini, kata dia, akan bekerja untuk membantu proses administrasi pencalegan dari partai Golkar.
"Untuk sementara berkas-berkas administrasi DCS akan dibantu oleh plt ketua," jelas dia.
Ismail menambahkan, partai Golkar Bantaeng juga telah melakukan koordinasi dengan DPD I Golkar Sulsel. Dia memastikan, pengunduran diri Meyrza telah diterima oleh DPD I Golkar Sulsel dan akan segera melakukan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) partai Golkar.
"DPD Golkar Sulsel sudah menerima pengunduran diri itu. Kita sedang mempersiapkan Musdalub," kata dia.
Ismail mengaku sudah melakukan koordinasi dengan ketua Golkar Sulsel, Taufan Pawe. Dia menyebut, Musdalub kemungkinan akan digelar secepat mungkin. "Panitianya sudah akan dibentuk. Musdalubnya digelar dalam waktu dekat ini, supaya tidak mengganggu proses pencalegan," kata dia. (Jet)