Kedua figur ini disebutnya dibutuhkan dalam memodali kampanye Ganjar. Hanya saja kata Rocky, bagi Erick dan Sandi, Ganjar diinvestasikan melalui Presiden Joko Widodo bukan melalui PDI Perjuangan. Sehingga keduanya berpikir untuk menanamkan modalnya.
“Sandi sebagai pengusaha pasti ngitung-itung juga baliknya kapan atau dengan cara apa balikinnya tuh kan ini intinya,” katanya.
Belum lagi, Rocky menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sendiri mengetahui elektabilitas Ganjar masih rendah.
“Yang dibutuhkan Ibu Mega atau PDIP adalah uang, itu jelas buat kampanyekan, jadi pasti cuman ada dua yang sebetulnya potensial di situ tapi yang dua ini pun ngitung-itung balik enggak modalnya kalau ditanam di PDIP, kan itu dasarnya, jadi kita soal-soal di belakang layar,” tandas ahli Filsafat ini.
(FAJAR)