MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan Partai Golkar dan Demokrat memiliki tujuan yang sama bagi Bangsa Indonesia.
Yakni, berbakti demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Airlangga menyatakan pandangannya setelah bertemu Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Sabtu (29/4) malam.
Pertemuan Airlangga dan SBY berlangsung tertutup sekira satu jam.
SBY didampingi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
"Perbedaan hanya pada 14 Februari (2024), pada saat masyarakat memilih, mencoblos. Sesudah itu kembali bersama-sama,” ujar Airlangga saat konferensi pers di Cikeas, Bogor, Sabtu (29/4).
Airlangga juga menyatakan Golkar bersama Demokrat telah bersepakat bahwa pelaksanaan Pemilu 2024 harus dilaksanakan dengan kebahagiaan.
Pemilu tidak boleh menjadi pemecah belah masyarakat dan bangsa Indonesia.
Sebab, Indonesia memiliki sejarah kelam akibat konflik ideologi yang merenggut banyak nyawa.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini juga menyatakan partai berlambang pohon beringin dan partai bintang mercy memiliki pemahaman yang sama bahwa pada pemilu, pemenang tidak harus mengambil kekuasaan semuanya.
Ketum Golkar mengatakan harus ada kerja sama antar-partai politik untuk bersama-sama membangun bangsa.
Karena Indonesia akan menghadapi bonus demografi sebagai pijakan untuk lepas dari middle income trap atau jebakan kelas menengah.
“Crossroad ini dapat dilalui hanya oleh kerja bersama. Tidak bisa hanya satu partai kerja atau partai yang menang pemilu kerja sendirian, itu tidak bisa," katanya.
Sementara itu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan kehadiran Airlangga bersama jajaran elite Partai Golkar menjadi bagian penting dalam komunikasi yang produktif untuk menemukan solusi dari persoalan bangsa.
AHY juga sependapat dengan Airlangga agar pemilu jangan sampai memunculkan pembelahan atau benturan keras antar-anak bangsa sendiri.
“Kami akan menentang keras, apakah radikal kanan-atau radikal kiri, apa pun yang hanya ingin menghancurkan persatuan di negara kita,” katanya.
Menurut AHY, dalam politik segala kemungkinan bisa terjadi. Baik Demokrat yang bergabung dengan Golkar atau Golkar bergabung dengan Demokrat.
Golkar saat ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Sementara Partai Demokrat bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan NasDem menyepakati Koalisi Perubahan.
"Dalam politik seperti juga sebetulnya dalam kehidupan, segala sesuatu punya kemungkinan."
"Namun demikian, semangat yang kami jalin tadi adalah sama-sama menghormati posisi dan sikap politik per hari ini,” kata AHY. ***