Pemprov Siap Fasilitasi Mahasiswa Sulsel yang Terdampak Perang Sudan Kuliah di Makassar

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kloter ketiga, penjemputan warga yang terdampak konflik Sudan dari berbagai daerah di Sulsel telah dilakukan di Kantor Gubernur, Rabu (3/5/2023).

Setidaknya ada 13 warga yang kesemuanya merupakan mahasiswa penerima beasiswa Sudan. Status mereka sebagai pelajar di Sudan ditanggapi dengan sigap oleh Pemerintah Provinsi Sulsel. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) siap memfasilitasi kelanjutan pendidikan mereka.

Kaban Kesbangpol Sulsel, Muh Firda, mengatakan sesuai arahan langsung dari Gubernur Sulsel, mereka akan difasilitasi untuk berkuliah di kampus yang ada di Sulsel. Mengingat, situasi di Sudan yang masih dalam konflik.

"Biasanya kalau perang saudara di Arab itu panjang. Kita juga tidak mau provokasi bahwa jangan pulang, tidak. Kita beri kebebasan kalau informasinya di sana masih susah, kita fasilitasi," ucap firda Firda, saat diwawancarai di Ruang Rapim Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (3/5/2023).

Ia membeberkan, pihaknya telah membuka pembicaraan langsung dengan salah satu perguruan tinggi Islam di Sulsel, yakni UIN Alauddin Makassar (UINAM). Apabila progres perkuliahan para mahasiswa yang telah dievaluasi dari Sudan tersebut dapat diakomodasi oleh kampus yang ada di Sulsel, maka berpeluang untuk melanjutkannya di sini.

"25 orang yang mau, data dari koordinatornya. Tapi itu belum final. Artinya, kita serahkan sepenuhnya sama dia, kalau ada mau di tempat lain silahkan, kita fasilitasi, selama di Makassar. Kita fasilitasi, kan di sini banyak universitas, tergantung jurusannya," jelasnya.

Namun, ia tidak dapat memastikan fasilitasi itu termasuk membayarkan biaya kuliah para mahasiswa tersebut. Tetapi, mengingat mereka adalah penerima beasiswa di Sudan, maka pihaknya akan mengupayakan mencarikan solusi seperti beasiswa dari kampus dan semacamnya.

"Spiritnya sekolah di sana itu gratis, terus katanya bahasa arabnya bagus. Tapi, setelah saya tanya siapa yang bayar gratis, bulan negara Sudannya. Tapi, Uni Emirat Arab mensponsori itu yayasan. Gratis SPP, tempat tidur, makan, tapi biaya transportasi ke sana biaya masing-masing," tutur Firda.

Khusus untuk warga Sulsel, kata Firda, total 39 warga semuanya telah dievakuasi. "Informasi dari dia (mahasiswa), katanya sudah tidak ada. Tapi, semua data kita dari Kemenlu, yang diverifikasi oleh menteri dalam negeri, itu lah yang keluar. Tidak ada data lain yang kita pakai selain Kemenlu. Jadi kita hanya memverifikasi bersama Mendagri di pondok gede, kan di situ dulu transit. Untuk sementara ini sudah tidak ada," tukas Firda.

Para mahasiswa yang sudah tiba dari Sudan tersebut maisng-masing dijemput mandiri oleh keluarganya. Beberapa Pemda juga kata Firda, melakukan penjemputan. (abu/B)

  • Bagikan