BANTAENG, RAKYATSULSEL - Istri mantan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Liestiaty Fachruddin menjadi calon tunggal Ketua DPD Golkar Bantaeng pada pelaksanaan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Periode 2021 -2026 di Sekretariat Golkar Bantaeng, Kecamatan Bantaeng, Kamis (4/5). Dia menggantikan menantunya sendiri, Meyrza Farid Arman yang mengundurkan diri pada 27 April 2023.
Belum lagi, penetapan mantan Ketua PKK Sulsel sebagai Ketua DPD Golkar Bantaeng ini diduga melanggar Pasal 49 Tata Cara Pemilihan Ketua/Ketua Formatur poin c. Dimana bakal calon ketua yang sah pernah menjadi pengurus kabupaten atau sekurang-kurangnya pengurus kecamatan selama satu periode penuh.
Setelah Musdalub, pelantikan pengurus Golkar Bantaeng juga langsung dilaksanakan dan dihadiri langsung oleh Ketua Golkar Sulsel, Taufan Pawe. Ditanya soal penetapannya sebagai Ketua DPD Golkar Bantaeng, Liestiaty Fachruddin mengatakan dirinya memang baru masuk dalam partai.
"Saya masuk di partai saja baru. Intinya bagaimana kita bekerja untuk masyarakat. Saya kira itu, di organisasi manapun, di partai juga kita harus bekerja. Jadi kalau niatnya sudah untuk masyarakat, Insya Allah," kata dia.
Baginya, dia merasa amanah sebagai Ketua DPD Golkar Bantaeng adalah yang berat namun harus tetap dijalankan. Dia menargetkan Golkar Bantaeng meraih delapan kursi dari delapan kecamatan di Kabupaten Bantaeng.
"Perasaan saya berat. Semua pelantikan, amanah itu berat harus dijalankan dengan baik. Target kursi di delapan kecamatan harus ada delapan (kursi). Makanya kita harus support teman-teman Bacaleg itu," kata dia.
Dia juga mengatakan, optimis menuju DPR RI. Dengan bekal pengalaman sebagai Ketua PKK Bantaeng 10 tahun dan Ketua PKK Sulsel 2,5 tahun dia optimis mampu meraih diatas 100.000 suara.
"Harus optimis, dan menyampaikan kepada masyarakat bahwa saya maju (DPR RI). Suara harus diatas 100.000, sebanyak-banyaknya," kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Partai Golkar Bantaeng, Andi Ismail Kurniawan mengatakan, penetapan Liestiaty Fachruddin sebagai ketua bukan karena Golkar Bantaeng kekurangan kader.
"Kalau kader, kita punya banyak kader pemimpin kedepan itu bisa menjalankan partai Golkar. Namun dengan kondisi sekarang, kita menjalankan usulan dari delapan kecamatan dan organisasi yang mendirikan dan didirikan," kata dia. (Jet)