MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sekelompok remaja bermotor kembali menebar teror dengan menyerang perumahan warga yang berada di wilayah Barombong, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar , pada Jumat (5/5/2023) dini hari, atau sekitar pukul 00.30 WITA.
Aksi penyerangan yang terekam CCTV perumahan itu menampilkan, pelaku yang berjumlah sekitar 20 orang datang berboncengan menggunakan sepeda motor lalu tiba-tiba melakukan penyerangan hingga memprovokasi warga sekitar.
Para pelaku juga nampak membawa senjata tajam berupa anak panah busur, juga beberapa orang lainnya membawa benda tumpul seperti bambu dan balok kayu. Namun karena tak mendapat lawan, kelompok tersebut langsung meninggalkan lokasi.
Kapolsek Tamalate, AKP Aris Sumarsono saat dikonfirmasi mengenai peristiwa tersebut membenarkan. "Jadi begitu dapat informasi ada penyerangan. Anggota kami langsung ke sana. Sampai disana dia (pelaku) mutar, katanya ke Bontoa," kata Aris saat diwawancara.
Aris mengaku, kelompok remaja yang diduga geng motor itu akan melakukan penyerangan namun salah sasaran. Atau di lokasi tempat mereka terekam kamera CCTV bukan tempat lawannya berada.
"Ada dicari itu (pelaku). Saya sudah dari sana, tadi ketemu sama pak RT/RW dengan tokoh disana," sebutnya.
Meski tak ada warga yang jadi korban dalam penyerangan tersebut, namun Aris menegaskan pihaknya akan tetap menindak lanjuti aksi sekelompok remaja itu.
Menebar teror kepada warga dengan menggunakan senjata tajam disebut salah satu perbuatan yang melanggar hukum. Apalagi membuat keamanan dan kenyamanan di lokasi tersebut menjadi terganggu.
"Jadi upaya kami tetap kami tangani. Pelakunya kami akan pelajari visualnya, nanti kita akan zoom (pelaku dalam rekaman CCTV) kemudian akan dikoordinasikan mudah-mudahan ditau indentitasnya dengan asli," terangnya.
Selain akan menindaklanjuti aksi para pelaku, Aris juga menyampaikan akan meningkatkan patroli di wilayah hukum Tamalate guna memberikan rasa aman kepada masyarakat.
"Terkait dengan tingkatan pengamanan, tadi warga disana minta patroli lebih intensif dan saya juga iyakan dan akan kami tingkatkan lagi disana," sebutnya.
Aksi serupa juga sempat viral di media sosial melalu tangkapan rekaman CCTV. Menurut informasi, peristiwa tersebut berlangsung di wilayah Kecamatan Wajo, Makassar.
Hanya saja saat dikonfirmasi ke pihak Polres Pelabuhan Makassar, disebutkan bahwa tak ada korban yang melapor.
"Sampai saat ini belum ada laporan masuk (terkait peristiwa yang dimaksud)," kata Kasatreskrim Polres Pelabuhan Makassar, Iptu Firman.
Sebelumnya, Polrestabes Makassar berhasil membongkar sebuah pabrik pembuatan busur panah di wilayah Kecamatan Tallo, Makassar, pada Jumat (28/4/2023) lalu.
Dalam pengrebekan tersebut, polisi berhasil menyita 126 anak panah busur siap pakai, dan 274 buah anak panah busur yang sementara dalam proses pembuatan.
Termasuk 221 batang besi panjang dan pendek yang berbeda-beda ukuran. Polisi memperkirakan, apabila itu dibuat menjadi anak panah busur maka totalnya sebanyak 663 buah. Atau jumlah secara keseluruhan 1.063 buah anak panah busur.
Salah seorang pelaku yang diamankan bernama Arwan (20) mengaku telah menjalankan bisnis penjualan senjata tajam tradisional tersebut selama 4 bulan.
"Pelaku sudah beroperasi kurang lebih 4 bulan dan sudah ada busur yang terjual kurang lebih 60 busur dengan harga Rp2 sampai 5 ribu dan sudah dijual di sekitar lokasi dan anak-anak di Kota Makassar," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Mokhamad Ngajib saat merilis kasus ini. (isak/B)