Saat ditanya di Sulsel, ia mengakui akan terus dilakukan kerja kerja keras. Apalagi persaingan makin terasa. Oleh karena itu, PDIP Sulsel berupaya menjadikan basis suara pada Pemilu 2024.
"Di Sulsel, tentu kita butuh kerja ekstra. Basis semua partai, karena setiap pemilu, selalu berganti pemenangnya. Kami berharap ke depannya, merupakan basis PDIP," ujarnya.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Sukri Tamma mengatakan jika kecenderungan pemilih memang masih rendah dan walau Parpol sudah memiliki modal politik.
"Masih ada ruang 31 persen yang masih bisa digarap oleh partai-partai lain untuk mendorong suara lebih untuk bisa melewati ambang batas 4 persen," katanya.
Dirinya menyebutkan masih belumnya ada Parpol yang diatas 20 persen itu merupakan tantangan bagi Parpol. "Ini juga tantangan partai politik untuk menyiapkan Caleg-calegnya untuk bersaing untuk merebutkan pilihannya agar bisa lolos ambang batas 4 persen," ujarnya.
Disinggung apakah ini mempengaruhi proses Pilpres karena baru beberapa Parpol yang memberikan dukungan kepada bakal calon Presiden.
"Usungan calon Presiden juga memberikan pengaruh. Paling tidak nanti ada pengaruh khususnya simpatisan calon presiden akan memberikan dukungan kepada Parpol pengusungnya," jelasnya. (Yad-Fah/B)
