MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara.
Penandatangaman Memorandum of Understanding (MoU), berlangsung di Menara UMI Lantai 9. Dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Halmahera Timur Ricky Chairul Richfat mewakili Bupati. Sedangkan pihak UMI dihadiri oleh Rektor Prof Basri Moddong dan jajaran Wakil Rektor serta para Dekan Pimpinan Fakultas.
Rektor UMI, Prof Basri Modding menyampaikan kerja sama dilakukan kedua lembaga ini akan menjadi wadah untuk kelanjutan pembangunan. Baik sisi SDM maupun SDA.
"Semoga apa yang kita lakukan, insya Allah bisa menjadi wadah untuk memajukan Halmahera Timur dan juga untuk memajukan UMI," ujarnya.
Mantan Direktur PPs UMI itu menuturkan, hingga saat ini mahasiswa UMI aktif masih mencapai 24 ribu lebih. Sedangkan alumninya UMI sudah mencapai 126 ribu lebih.
Kemudian dia menuturkan, UMI memilili 13 Fakultas, termasuk Pascasarjana. Didalamnya ada 59 Program Studi (Prodi).
"Dari 59 program studi itu, sudah ada 10 Prodi yang terakreditasi unggul, ada 13 yang terkait A sisanya itu baik sekali," tuturnya.
"Kedepan kita integrasikan karakter ilmu dan karakter kinerja. Bagaimana kerja tuntas dan kuat bekerja. Kita imbangkan karakter moral dan kinerja," sambung Rektor dua periode itu.
Sedangkan, Sekda Halmahera Timur, Ricky Chairul Richfat mengakui MoU dengan UMI itu, untuk beberapa hal. Termasuk SDM dan juga tenaga kesehatan spesialis dokter.
"Pertama, kami di Haltim kekurangan SDM, terkait dengan pendidikan dokter. Kami berharap kerja sama ini sesuatu calon-calon mahasiswa dari Halmahera Timur bisa diberikan kesempatan untuk menimba ilmu di kampus kedokteran UMI," harapnya.
Dijelaskan, mereka punya SDA berlimpah, hanya saja kekuaranga SDM. Maka butuh dukungan dari perguruan tinggi.
"Terutama terkait dengan pendidikan profesi dan pendidikan ke depan ini juga kita harapkan mendapatkan cukup besar," jelasnya.
Ditambahkan, pihaknya juga pengen mengajukan kerja sama perencanaan yang berhubungan dengan pengembangan pertambangan secara ramah lingkungan.
"Itu, kami butuh dukungan dari civitas akademik UMI untuk membantu kami. Terkait dengan hal yang paling teknis," pungkasnya. (Yadi/B)