Serap Tenaga Kerja, Pemkot Makassar Akan Buka Job Fair

  • Bagikan
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Makassar, Nielma Palamba.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kota Makassar akan kembali membuka Job Fair bagi seluruh masyarakat Kota Makassar yang rencananya akan dilangsungkan pada bulan Agustus mendatang. Job Fair ini dilaksanakan guna menyerap tenaga kerja baru yang ada di Kota Makassar.

"Jadi Insya Allah kita akan gelar di Bulan Agustus, sebagai rangkaian HUT RI," Ungkap Kepala Dinas Ketenagakerjaan Makassar, Nielma Palamba, Selasa (9/5/2023).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam dua tahun terakhir jumlah angkatan kerja terus meningkat. Per tahun 2021 jumlah angkatan kerja mencapai 585.325 dan tahun 2022 meningkat menjadi 629.933.

Sedangkan jika mengacu pada angka pengangguran terbuka, selama tiga tahun terakhir telah menurun, di tahun 2020 mencapai 15,92 persen dari angkatan kerja di 2021 yakni 13,18 persen dan 2022 sebesar 11,82 persen. Dari jumlah tersebut menandakan bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Makassar untuk menyerap tenaga kerja menghasilkan tren yang positif.

Maka dari itu, Nielma mengatakan saat ini pihaknya mendata perusahaan-perusahan yang ikut berpartisipasi pada Job Fair yang akan digelar nanti. Dirinya pun berharap semakin banyak perusahaan yang terlibat maka lowongan yang disediakan juga akan lebih banyak. "Ini sementara kita listing (perusahannya)," ucap Nielma.

Diketahui, salah satu faktor penyebab jumlah pengangguran di kota besar yakni adanya fenomena urbanisasi. Bahkan fenomena ini masih menjadi permasalahan serius di berbagai kota di Indonesia. Utamanya, bagi kota-kota yang memiliki daerah sektor ekonomi yang baik, menarik masyarakat untuk berbondong-bondong ke kota seperti di Kota Makassar.

Sebelumnya Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto telah mengatensi naiknya angka urbanisasi ke Kota Makassar. Sejumlah faktor disebut menjadi penyebab, di antaranya karena menjadi pusat ibu kota, serta pertumbuhan ekonomi yang mendominasi di kawasan.

Hanya saja, kata Danny sapaan akrabnya mengatakan, persoalan ini perlu di tangani dengan baik agar menjadi peluang dalam peningkatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat. "Ekonomi Makassar ini memang lebih menarik, makanya orang datang ke sini," jelas Danny.

Menurutnya dalam beberapa kasus, pencari kerja yang masuk dan gagal justru menjadi persoalan sosial di Kota Makassar. Dari meningkatnya kawasan kumuh, kemiskinan, angka penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), hingga masalah kesehatan.

"Semisal harus turun dua digit, hanya menjadi satu digit, karena datang lagi satu digit (pengangguran)," tutup Danny. (sasa/B)

  • Bagikan

Exit mobile version