Husen menjelaskan, aksi jahatnya tersebut dia lakukan di ruang tengah rumah korban.
Setelah melakukan mutilasi, bagian tubuh korban dimasukkan ke dalam karung warna putih dan diseret ke samping rumah.
"Terus saya masukin ke dalam karung warna putih, terus saya seret ke samping. Itu pada Jumat (5/5/2023) sekitar pukul 04.00 subuh," ungkapnya.
"Diseretnya itu sudah tanpa kepala dan lengan kiri dan kanan. Lengan kiri kanan di karung, kemudian badan ke bawah diseret ke samping," sambung dia.
Husen mengatakan, memilih mengubur korban di samping rumah karena jarang dan hampir tidak pernah ada orang lain yang mengakses tempat tersebut.
"Memilih ruang samping untuk dikubur, soalnya di sana kan jarang ada yang akses. Kecuali saya. Di situ saya timbun, saya beri semen. Dicor selang satu harian, pada Sabtu sore. Semennya ambil di rumah korban," tukasnya.
Husen menuturkan, setelah itu dia berusaha menyingkirkan sejumlah barang bukti. Di antaranya karpet tempat korban tidur, tas, dan barang bukti lainnya.
Husen diringkus Unit Reserse Mobile (Resmob) Satreskrim Polrestabes Semarang saat bersembunyi di rumah temannya di Dusun Pucung Beduk, Purwanegara, Banjarnegara, Selasa (9/5/2023) sekitar pukul 16.00 WIB.
Aparat terpaksa menembakkan timah panas hingga bersarang di kaki sebelah kiri pria asal Sambong, Punggulan, Banjarnegara itu. (FO)
