RAKYATSULSEL, MAKASSAR - Mengenai polemik penyerangan rumah ibadah di Jeneponto dan makassar oleh pihak tertentu memicu respons dari berbagai pihak. Sebagai berikut.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof DR KH Nadjamuddin Lc MA angkat bicara terkait pengrusakan masjid di Sulsel.
Bukan main dalam sebulan ini, setidaknya ada dua rumah ibadah yang berlokasi di Makassar dan Jeneponto Sulawesi Selatan mengalami pengrusakan oleh OTK
Kejadian pertama di Masjid Presisi berlokasi tepat di samping Pos lantas Flyover menjadi sasaran penyerangan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) pada Jumat (14/3/2023) dinihari.
Kemudian kejadian kedua yakni Masjid Nur Asy-Syurthi di Markas Polres Jeneponto, Sulsel, pada Kamis, 27 April 2023 dinihari.
Menurut Ketua MUI Sulsel bahwa apapun bentuk peristiwanya tidak ada yang bisa dibenarkan jika itu penyerangan dan pengrusakan rumah ibadah.
“Apapun bentuk, bagaimana bentuk yang penyerangan terhadap agama, agama apapun, tidak ada yang kita benarkan, semua tidak ada yang sesuai dengan agama,” terangnya, Senin 1 Mei 2023.
Jadi sangat sayangkan, kata KH Nadjamuddin, sebab tindakan tersebut tidak terpuji, dan jauh dari perilaku yang beradab.
“Maka kita mengecam kalau ada kelompok-kelompok yang menyerang agama,” ujarnya.
Tapi walaupun demikian, tambah dia, umat muslim harus tetap tenang menghadapi masalah ini.
“Jadi kalau ada masalah hukum, kita serahkan ke pihak berwajib,” pungkasnya.
Pihaknya juga menghimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dan terpancing dengan situasi ini.
“Marilah kita menunggu hasil dari penyidikan pihak berwajib,” tutupnya.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sulsel, Khaeroni angkat bicara juga terkait peristiwa penyerangan dua masjid milik polisi di Sulsel baru-baru ini.
Kejadian pertama di Masjid Presisi berlokasi tepat di samping Pos lantas Flyover menjadi sasaran penyerangan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) pada Jumat (14/3/2023) dinihari.
Kemudian kejadian kedua yakni Masjid Nur Asy-Syurthi di Markas Polres Jeneponto, Sulsel, pada Kamis, 27 April 2023 dinihari.
Hal ini membuat Khaeroni bereaksi, dalam testimoninya mengatakan bahwa semua pihak harus tenang dan menghadapi masalah ini dengan kepala dingin, dan mengedepankan persaudaraan serta kekeluargaan.
“Saya menghimbau kepada masyarakat dan seluruh pihak agar menjaga ketertiban dan keamanan serta tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.
Ia berharap kasus ini dapat dibuka menjadi terang, agar semua pihak dapat meraih kepastian hukum atas peristiwa tersebut.
“Saya juga berharap proses hukum tetap dilakukan tanpa pandang bulu,” tegasnya.
Ketua PW Nahdlatul Ulama (NU) KH Hamzah Harun Al Rasyid menyikapi pengrusakan Rumah Ibadah atau masjid presisi di Makassar maupun masjid Polres Jeneponto adalah tindakan melanggar hukum.
Sehingga pihaknya meminta aparat penegak hukum agar bersikap independen untuk segera mengusut peristiwa pengrusakan masjid ini.
“Ini adalah tindakan yang melanggar hukum dan tidak diterapkan dalam ajaran agama manapun,” tuturnya.
Sehingga pihaknya meminta segenap umat Islam di Sulsel agar tetap tenang, dan tidak terprovokasi dengan peristiwa tersebut, biarkan penegak hukum menjalankan tugasnya mengungkap masalah itu.
“Olehnya itu saya menghimbau kepada kepada seluruh masyarakat khususnya umat muslim agar tidak terprovokasi serta menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk segera mengusut dan menindak pelaku pengrusakan tersebut,” terangnya.
Adapun kesimpulan nya ketiganya berharap TNI dan Polri Perkuat Sinergisitas dalam Menjaga Stabilitas Bangsa.