Kader Golkar Dorong Paket Prabowo-AH di Pilpres 2024

  • Bagikan
Ilustrasi

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Di tengah hangatnya kompetisi menuju Pilpres 2024. Partai Golkar dikabarkan mengajukan proposal untuk memasangkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di Pilpres 2024.

Kepala Bappilu Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan pihaknya menempatkan Prabowo sebagai calon presiden (capres), sementara Airlangga cawapres dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Salah satu proposal adalah Prabowo presiden, dan wakil presidennya dari KIB yaitu Airlangga Hartarto," kata Nusron usai bertemu tim kecil pembentukan koalisi besar bersama PKB.

Terpisah, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar AM Nurdin Halid mendorong paket Prabowo Subianto-Airlangga Hartarto maju Pilpres 2024.

Nurdin Halid menyebut Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto paling seksi jadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.

"Paket Prabowo-Airlangga paling seksi untuk melawan capres Anies Baswedan ataupun Ganjar Pranowo," jelas NH saat dimintai tanggapan, Jumat (12/5).

Mantan Ketua Harian Partai Golkar itu, mencontohkan hasil survei LSI yang menempatkan paket Prabowo-Airlangga unggul dalam simulasi pasangan capres-cawapres.

"Yang paling seksi jadi cawapres Pak Prabowo itu adalah Pak Airlangga. Prabowo-Airlangga menurut survei LSI itu bisa mengalahkan semua, mengakahkan Anies dengan pasangannya, dan mengalahkan Ganjar Pranowo dengan pasangannya," jelas mantan ketua PSSI itu.

Mantan Ketua DPD I Golkar Sulsel itu menyebutkan, Partai Golkar telah menjalin komunikasi dengan parpol Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Dimnaa KIR adalah koalisi yang digagas Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Menurutnya, pertarungan politik mengalami dinamik yang luar biasa setelah PDIP mengumumkan Mas Ganjar calon presiden. Ini hal sangat bagus untuk pencerahan demokrasi Kita.

"Nah beberapa waktu yang lalu Pak Airlangga dan Cak imin sudah bertemu," tutur ketua Dekopin itu.

Nurdin Halid mengatakan, sudah ada kesepakatan terbangun antara Golkar dengan PKB dan Gerindra. Golkar membuka peluang bergabung jadi parpol pendukung Prabowo Subianto.

Sudah ada kesepakatan koalisi inti. Apa makna koalisi inti adalah koalisi utama sekalipun juga PKB tetap juga KIR.

"Oleh karena itu yang sedang kita lakukan sekarang bagaimana 3 partai ini bisa jadi satu koalisi. Mungkin koalisi kebangsaan, kalau PAN gabung juga di sini nanti, maka ini jadi koalisi besar," sambung Nurdin Halid.

Nurdin Halid mengatakan, Airlangga Hartarto kini intens melakukan lobi politik soal Pilpres 2024.

Menurutnya, Musyawarah Nasional Golkar dan Rapimnas Golkar yang mendorong Airlangga maju calon presiden. Airlangga bergerak dinamis melakukan lobi politik dan negosiasi politik melaksanakan amanah Munas.

"Tapi saya yakin Pak Airlangga juga akan realistis melihat dinamika yang ada saat ini, oleh karena kira-kira menurut saya simulasinya bisa saja Airlangga cak Imin, Prabowo-Airlangga, atau Prabowo Cak Imin, tapi kalau lihat survei paling seksi adalah Pak Airlangga," pungkasnya.

Direktur Eksekutif lembaga Paramater Publik Indonesia (PPI), Ras Md memberikan pandangan terkait dua figur itu. Ia menyampaikan bahwa mereka memiliki peluang menang sangat terbuka.

"Peluang menang Prabowo lebih terbuka jika berduet dengan Airlangga Hartarto," katanya.

Menurutnya, dinamika penentuan cawapres cukup dinamis. Bahkan hingga saat ini, belum ada satu pun tiga poros capres mendeklarasikan cawapresnya. Baik poros Anies, Ganjar hingga Prabowo.

Contoh saja poros Prabowo, sebagai figur capres dikoalisi KIR, hingga saat ini Prabowo belum juga menentukan pasangan duetnya.

"Walaupun ada Muhaimin Iskandar atau cak imin dibarisan koalisi KIR, tapi hingga saat ini signal keduanya berduet belum jelas," jelasnya.

Dia menilai, sikap politik Prabowo drastis berubah disaat partai Golkar mulai bermanuver membangun koalisi bersama KIR. Terlihat Prabowo sangat membuka diri.

"Tentu sikap politik prabowo tidak terlepas dari energi positif yang bisa didatangkan partai Golkar bersama Airlangga Hartarto," tuturnya.

Dia menyebutkan, jika final Golkar berkoalisi dengan poros Prabowo, itu artinya ada dua figur cawapres dibarisan ini. Yaitu Airlangga Hartarto dan juga Muhaimin Iskandar.

Hanya perlu digaris bawahi. agenda Golkar ingin membangun koalisi bersama dg KKIR tentu tidak terbangun begitu saja tanpa bargaining position.

Anggap saja PKB legowo atas bargaining position Golkar. Airlangga Hartarto didapuk sebagi cawapres Prabowo, akan membawa warna tersendiri.

"Saya melihat, ketika akhirnya Prabowo final berduet dengan Airlangga Hartarto, peluang menang pasangan ini terbuka lebar," ungkapnya.

Lanjut dia, paling tidak ada beberapa faktor penilaian saya sehingga duet Prabowo Airlangga potensial tampil kuat. Faktor pertama adalah faktor figur.

Baik Prabowo maupun Airlangga merepresentasi dua isu penting di Indonesia. Prabowo sebagai figur dengan magnet isu keamanan dan pertahanan negara. Sedangkan Airlangga Hartarto, magnet kuat soal isu ekonomi.

Faktor kedua, mesin partai politik tergolong cukup besar dan massif. Bagaimanpun juga, Golkar dan gerindra adalah dua partai besar saat ini.

"Mesin politik kedua partai ini akan lebih mudah menjangkau level grassroot. Ditambah lagi PKB dengan pemilih tradisionalnya," bebernya.

Faktor ketiga, kata Md Ras adalah faktor kekuatan pembiayaan politik. Cost politik untuk skala Pilpres butuh biaya besar. Sosok Airlangga Hartarto diyakini mampu menopang posisi prabowo sebagai capres.

"Artinya, tiga faktor besar diatas dalam kalkulasi politik, sosok Airlangga Hartarto memang cukup realisitis dipasangkan dengan Prabowo Subianto," pungkasnya.

Melihat hal ini. Manager Strategi dan Operasional Nursandi Syam Jaringan Survei Indonesia (JSI) mengatakan, pasca mengerucutnya tiga figur capres, Golkar sepertinya mulai realistis untuk mengincar kursi cawapres.

"Airlangga tak getol lagi didengungkan Golkar sebagai calon presiden. Bisa dikatakan, Golkar sedang menjalankan plan B dalam membuka peluang bagi Airlangga untuk masuk ke arena pertarungan di Pilpres," katanya.

Ia menyebutkan, soal kans Airlangga menjadi cawapres Prabowo tentu sangat terbuka dan akn tergantung seperti apa variabel kebutuhan cawapres yang diidamkan oleh Prabowo.

Secara elektabilitas, figur Airlangga memang belum menjanjikan. Namun secara historis masing-masing pihak punya kesamaan.

"Golkar punya mesin politik yang kuat dan mapan. Kelebihan itu bisa menjadi daya tarik bagi Airlangga untuk dipinang oleh Prabowo," tutupnya. (Yadi/B)

  • Bagikan