LUTIM, RAKYATSULSEL - Politisi Muda, Eva Wahyuningsih atau akrab dipanggil “Revha” bakal maju sebagai calon legislatif (caleg). Kepala BKN (Badan Kebudayan Nasional) Partai PDIP Sulsel ini pulang kampung untuk Luwu Tinur, tempat kelahirannya.
Perempuan yang pernah menjabat sebagai Kepala BAGUNA (Badan Penanggulangan Bencana) PDIP Sulsel itu kembali mengikuti kontestasi 5 tahunan ini yang sebelum nya pernah ia ikuti di tahun 2019 dengan bendera yang berbeda.
Saat itu, dirinya perolehan suara yang cukup tinggi untuk kabupaten dan kota sehingga suara yang di peroleh hanya selisih minim dengan teman yang duduk di parlemen saat ini.
“Jadi sekarang mumpung masih muda, apalagi saya orang asli orang Lutim, sudah banyak hal yang bikin saya geregetan untuk dibenahi kampung halamanku," ujar Revha, Selasa (16/5).
Meski banyak calon legislator (caleg) perempuan bermunculan jelang Pemilu Indonesia pada Februari 2024 mendatang, kuota 30 persen untuk perempuan duduk di Dewan Perwakilan Rakyat masih belum terpenuhi.
Ada sejumlah alasannya, seperti caleg perempuan yang masih harus berjuang menghadapi hambatan yang dialami di dalam partainya sendiri, selain menangani masalah yang dialami warga di daerah pemilihannya (dapil).
Menurutnya, masih banyak partai yang belum sepenuhnya percaya dengan kemampuan perempuan, sehingga caleg perempuan yang menempati nomor urut teratas dalam kertas suara masih jarang.
"Mungkin karena perempuan dianggap tidak memiliki kemampuan secara kapital secara sosial, jadi ditempatkan dibawah pria," tukasnya.
Karenanya, Revha mengatakan caleg perempuan harus menunjukkan mereka punya kemampuan yang sama dan bukan sekedar untuk memenuhi kuota perempuan di parlemen ia mengaku janji kampanye yang ia tawarkan tidak muluk-muluk, yakni ingin kembali ke dapilnya mengabdi kepada masyarakat
Tantangan terbesarnya saat ini adalah menyikapi kuatnya polarisasi di masyarakat jelang pemilu dan pilpres, apalagi di dapilnya isu suku, ras, dan agama masih ada, walaupun demikian itu bukan menjadi kendala buat nya
"Saya katakan jangan pilih saya karena identitas agama atau suku saya, tapi pilih saya karena bapak ibu yakin saya bisa membawa perubahan yang lebih baik di dapil ini," paparnya.
Sebagai Kader lama di PDIP Sulsel,di panggung politik ini ia mengaku optimis dan perlu bekerja keras lagi untuk lebih banyak lagi memperoleh suara dari suara sebelum nya, Karna sebelum mengajukan berkas ia pun melakukan mini tracking di daerah pemilihannya
(Wotu-Burau) ternyata popularitas nya masih bagus
Meski awalnya tak menyukai politik, Eva Wahyuningsih yang kini berusia 33 tahun dan saat ini melanjutkan kuliah S2 di Universitas Hasanudin (Unhas) mengaku terjun ke dunia politik di tahun 2018 hanya iseng-iseng.
Tetapi ketika turun ke masyarakat begitu banyak permasalahan yang di alami masyarakat dan itu mendorong hatinya untuk maju di pileg 2019, namun nasib berkata lain niat baik nya belum memihak kepadanya ia kalah dengan selisih suara yg begitu minim, namun demikian kali ini ia siap bertarung lagi di Pileg 2024. (*)