“Kedepannya koridor Trans Mamminasata akan diperbanyak yang tadinya 4 koridor akan menjadi 15 koridor. Pada aspek operasional sangat dibutuhkan komitmen dari pemerintah daerah terkait dengan anggaran operasional serta penyediaan SDM,” tutup Suharto.
Sebagai informasi hingga saat ini BRT Trans Mamminasata melayani 4 koridor bus, 658 halte bus, dengan 87 armada bus sedang. 54% masyarakat di Makassar telah beralih menggunakan bus dari yang sebelumnya menggunakan sepeda motor. Hal ini perlu didorong lagi agar masyarakat tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi untuk mobilitas sehari-hari terutama dalam aspek keselamatan dan kemanan.
Kepala Sub Direktorat Keamanan dan Keselamatan (Kasubdit Kamsel) Polda Sulawesi Selatan, AKBP Dewiana Syamsu berkata bahwa upaya dan mitigasi risiko dalam meningkatkan keselamatan lalu lintas di Kota Makassar juga tidak kalah penting dan akan terus dilakukan dengan pembenahan infrastruktur terutama jalan yang menjadi penyumbang salah satu penyebab kecelakaan, peningkatan kualitas layanan angkutan umum, serta edukasi dan sosialisasi secara berkelanjutan sejak dini tentang kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya keselamatan dalam berkendara.
Disisi lain, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulawesi Selatan, Devo Khaddafi mengungkapkan bahwa angkutan umum berperan besar dalam meningkatkan sektor pariwisata di Makassar. Banyak potensi-potensi wisata yang masih bisa di kembangkan namun perlu dukungan dari aspek infrastruktur dalam hal ini penyediaan angkutan umum yang terintegrasi.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Perwakilan Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan, Perwakilan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Selatan. (*)