Bahkan ada BUMN yang sebelumnya mengalami tekanan, kini mampu memberikan keuntungan bagi negara. Untuk tahun buku 2022, BUMN bisa menyumbang dividen sebesar Rp 80,2 triliun.
Ketika Erik menjabat sebagai Menteri BUMN, dividen BUMN hanya Rp 50 triliun.
“Dividen yang diberikan perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ini tak hanya menguntungkan pemerintah sebagai pemegang saham terbesar.
Keuntungan yang dibagikan BUMN ini juga dinikmati investor publik. Sehingga dividen yang diberikan BUMN ini bisa memberikan kontribusi kepada perekonomian nasional dan industri pasar modal Indonesia.
Saya berharap pembagian dividen yang dilakukan oleh perusahaan BUMN bisa menjadi tradisi yang baik bagi seluruh perusahaan yang mencatatkan di bursa,” ungkap Haryajid.
Di tahun 2022, asosiasi analis efek memberikan CSA Awards kepada emiten yang memiliki prestasi kinclong di pasar modal. Prestasi itu terdiri dari kinerja, pembagian dividen, likuiditas keuangan, likuiditas pasar dan mampu berkontribusi kepada penggembangan ekonomi nasional. Lanjut Haryajid, pada saat itu Erick Thohir menyerahkan CSA Awards ada beberapa BUMN menjadi jawara.
Emiten BUMN tersebut diantaranya BRI, Telkom, Mandiri, Bukit Asam, BTN dan Aneka Tambang.
“Tahun ini CAS award juga akan dilakukan. Proses penilaian terhadap emiten tengah dilakukan. Tak menutup kemungkinan akan ada BUMN lain yang memiliki kinerja bagus bisa mendapatkan CAS award. Dengan meraih CSA award merupakan salah satu bukti mental juara di BUMN sudah berjalan sangat baik. Dalam kondisi ekonomi terburuk saat itu, BUMN masih bisa memberikan kinerjanya yang terbaik. Tinggal mental juara yang sudah terbentuk ini dapat disebarluaskan ke beberapa BUMN lainnya yang masih belum memiliki kinerja yang baik,” kata Haryajid.