JAKARTA, RAKYATSULSEL - Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Wilianto Tanta menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (Prima DMI) Munawar Khalil di salah satu hotel berbintang di Jakarta, Selasa (23/5) siang.
Hadir dalam pertemuan ini, Ketua Umum Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) Ardy Susanto dan Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Serian Wijatno.
Sementara itu, pengurus PSMTI yang mendampingi, yakni Johnny Situwanda (WKU pemuda dan Kaderisasi) Tenggono C Phoa (WKU bisnis dan Industri), Taufik (KaDep bisnis dan industri) dan Sudiono Chung (Sekretaris Ketua Harian 2)
Pertemuan membahas kolaborasi antara PSMTI, PITI, IPTI dan Prima DMI dalam mencetak dan mengembangkan wirausaha muda.
Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta menyambut baik kolaborasi ini dan diharapkan kolaborasi dapat memberikan manfaat yang besar bagi generasi muda.
“Kami PSMTI bersama IPTI, Bersama PITI dan Prima DMI bersilaturahmi dan berdiskusi membahas kolaborasi yang melibatkan generasi muda,” kata orang nomor satu di lingkungan PSMTI.
Ketua umum Prima DMI Munawar Khalil menyambut baik kolaborasi yang dibangun PSMTI dan IPTI dalam mencetak generasi muda berjiwa entrepreneurship. Menurut Munawar, anggota Prima DMI perlu belajar dari masyarakat suku Tionghoa yang berpengalaman dalam membangun sebuah usaha.
“Kami generasi muda perlu banyak belajar karena memang jam terbang kami kalau bicara tentang bisnis, usaha mungkin tidak sehebat yang dimiliki saudara-saudara kami dari Tionghoa. Oleh karena itu hari kami ingin membangun kerja sama,” kata Munawar.
Sementara itu, Ketua Umum IPTI Ardy Susanto mengungkapkan, salah satu yang dikerjasamakan adalah pelatihan menjadi seorang entrepreneur, baik untuk generasi muda dari kalangan IPTI maupun dari Prima DMI. Pelatihan ini, dinilai perlu agar generasi muda siap menghadapi tantangan yang dihadapi dalam membangun usahanya.
“Tentunya ada hal-hal yang perlu dimatangkan termasuk pemikiran-pemikiran sebagai pengusaha itu seperti apa, mental sebagai pengusaha itu seperti apa. Tidak ada orang tiba-tiba langsung jadi pengusaha tetapi ada prosesnya. Nah proses ini perlu adanya pelatihan-pelatihan. Dari PSMTI, PITI akan mensuport IPTI dan Prima DMI untuk melatih keterampilan menjadi entrepreneurship bagi anak muda,” tutur Ardy.
Menurut Ardy, kolaborasi ini akan dibahas kembali dalam pertemuan selanjutnya, termasuk membahas bentuk pelatihan yang akan dijalankan.
“Ini kan baru tahapan awal pertemuan, jadi kita masih menyusun pertemuan berikutnya untuk membicarakan hal-hal apa yang bisa kita kolaborasikan bersama, yang bisa dijalankan oleh anak-anak muda baik dari Prima DMI maupun dari IPTI,” jelas Ardy.
Kolaborasi ini mendapat apresiasi dari Ketua Umum PITI Serian Wijatno. Ia meyakini kolaborasi IPTI dan Prima DMI dapat membuahkan hasil yang baik untuk pengembangan UMKM di tanah air, apalagi dua organisasi itu memiliki kelebihan yang berbeda.
“Nah kelebihan ini kalau dikerjasamakan dalam hal kemaslahatan masyarakat, agama maupun kemanusiaan. Tentunya kalau itu bisa dijalankan, bisa saling belajar, saling mengisi untuk pengembangan UMKM maka cita-cita kebangsaan akan tercapai,” ungkap Serian. (*/Fajar)