Diakuinya, idealnya dengan adanya PT Vale masuk ke Indonesia, paling tidak pertumbuhan ekonomi di wilayah Luwu Raya menjadi lebih tinggi atau pendapatan masyarakatnya meningkat.
Di sisi lain, ia menilai, Sulsel juga butuh investor. Akan tetapi, investor bukan sekadar menghabiskan sumber daya alam saja dan daerah tidak mendapatkan apa-apa.
"Jadi kembali lagi perkuat aturan, itu yang paling penting sebenarnya. Kemudian kita konsisten menjalankannya," ucapnya.
Selain Pemprov Sulsel, ia berharap, para saudagar Bugis-Makassar juga dilibatkan untuk berinvestasi di PT Vale Indonesia.
"Ada uang tidak, ada SDM siap tidak? Kalau uang mungkin bisa. Bisa juga didorong para saudagar Bugis-Makassar," kata Pengamat Ekonomi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Sutardjo Tui, ke FAJAR.
Sementara itu, Direktur Utama PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) atau Perseroda Yasir Mahmud mengatakan, pihaknya saat ini konsen untuk mempersiapkan lelang prioritas untuk tiga blok yang sudah dilepas oleh PT Vale Indonesia.
"Yaitu blok Pengkeru, blok Bulubalang, sama blok Lingke. Jadi tidak terkait dengan berita diatas," katanya saat dikonfirmasi FAJAR. (FO)
