Insentif Makroprudensial Dimasa Covid-19, Bantu Industri Otomotif dan Properti Tumbuh

  • Bagikan
Ilustrasi

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - berbagai sektor industri yang mengalami hantaman keras semasa covid 19 di tahun 2023 berangsur-angsur pulih.

Industri otomotif dan property misalnya, menjadi yang paling terdampak. Kondisi perekonomian yang tak menentu ditambah serangan penyakit mengharuskan setiap orang berpikir keras membelanjakan uangnya.

Panik buying terjadi, hanya untuk konsumsi, selebihnya barang dengan harga tinggi seperti mobil dan motor apalagi hunian menjadi tidak penting lagi. Akibatnya Industri otomotif dan Property tiarap, bahkan ada yang gulung tikar.

Di Sulawesi Selatan, Industri otomotif dan property hanya bisa pasrah, salah satu merek yang pernah memimpin pasar otomotif seperti Suzuki motor bahkan harus gulung tikar.

Beruntung Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia menjadi angin segara bagi kedua Industri ini. Kebijakan makroprudensial merupakan kebijakan Bank Indonesia yang ditetapkan dan dilaksanakan untuk mencegah dan mengurangi risiko sistemik, mendorong fungsi intermediasi yang seimbang dan berkualitas, meningkatkan efisiensi sistem keuangan dan akses keuangan dalam menjaga Stabilitas Sistem Keuangan (SSK), serta mendukung stabilitas moneter dan stabilitas sistem pembayaran.

Pada penerapannya, kebijakan Makroprudensial yang menyelamatkan Industri otomotif dan Industri property dengan diberikannya insentif Makroprudensial bagi kedua Industri ini. Hal ini tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia tahun 2019.

Khusus Industri otomotif, pemerintah memberikan subsidi 5 hingga 10 persen untuk uang muka kendaraan bermotor, sedang untuk Industri property diberi subsidi 5 persen untuk kredit atau pembiayaan. Sedang untuk kredit atau pembiayaan properti dan Uang Muka untuk Kendaraan Bermotor yang berwawasan lingkungan masing-masing sebesar 5 persen.

Asisten Gubernur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia, Juda Agung menjelaskan, sektor properti dan otomotif memiliki multiplier effect dimana kedua sektor ini bisa membangkitkan banyak sektor industri lainnya.

"Pelonggaran uang muka ini diharap bisa jadi pengungkit stimulus untuk pertumbuhan ekonomi," ujar Yuda

Maka selama covid 19 berkecamuk di dunia, kebijakan makroprudensial berupa pelonggaran uang muka benar-benar menyelamatkan Industri yang hampir saja mati. Salah satu perusahaan otomotif, Kalla Toyota dan perusahaan Property PT GMTD merasakan betul dampak dari kebijakan ini.

Manager Marketing Kalla Toyota, Suliadin mengungkapkan peran besar subsidi uang muka yang dilakukan pemerintah. Saat ini Kalla Toyota sudah telah pulih dan menjadi pemimpin pasar otomotif di wilayah Sulsel.

"Subsidi uang muka sangat membantu kami di industri otomotif, apalagi dimasa covid 19 dimana kondisi semua orang sangat susah," ucapnya

Sejalan dengan itu, Associate Director PT GMTD, Andi Eka Firman Ermawan menjelaskan adanya kebijakan yang meringankan Industri property dimasa covid membuat perusahaan yang telah berdiri sejak 25 tahun itu mampu bertahan dan kembali pulih. "Capaian direksi kami tahun ini bagus, laba bersih kami mengalahkan laba tahun lalu," ucapnya.

Adanya kebijakan Makroprudensial dari bank Indonesia menjadi penyelamat bagi Industri besar yang memiliki efek besar terhadap Industri kecil di sekitarnya seperti Industri otomotif dan property. (*)

  • Bagikan