Pemekaran Daerah Jadi Jualan

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Daerah pemilihan yang hanya satu kabupaten membuat tersi persaingan antarcalon legislatif akan sangat 'panas'. Hal itulah yang bakal tersaji di Dapil Tujuh Sulawesi Selatan di Kabupaten Bone. Persaingan di dapil ini kental dengan karakteristik kultural yang relatif homogen.

Pada Pemilu 2019, tak ada partai politik yang berhasil meraih dua kursi di dapil ini. Tujuh kursi yang diperebutkan terbagi ke partai besar seperti Golkar, Demokrat, Gerindra, NasDem, PKS, PDIP, dan PAN. Golkar Sebenarnya pernah meraih dua kursi pada Pemilu 2014. Namun pemilu lalu, Pohon Beringin harus melepas satu kursi ke partai lain.

Sementara dari tujuh petahana yang ada, satu orang dipastikan tak akan ikut lagi bersaing. Ismail Bachtiar dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan menjajal kerasnya pertarungan di DPR RI. Enam petahana lainnya yakni Andi Izman Maulana Padjalangi (Golkar), Andi Mangunsidi (Gerindra), Andi Irwandi Natsir (PAN), Muhammad (NasDem), Andi Putra Batara Lantara (PDIP), dan Syahrir Langko (Demokrat) kembali akan berjibaku ke DPRD Sulsel.

Meski begitu, potensi terpilihnya pendatang baru sangat terbuka. Sejumlah figur potensial akan menjadi penantang berat para petahan. Sebut saja, kehadiran Ketua KONI Sulsel Muhammad Yasir yang mencoba mencari peruntungan di DPRD Sulsel. Eks caleg Golkar untuk DPR RI, kali ini, akan maju dengan mengendarai Partai Gerindra.

Nama lain yang kembali meramaikan tensi persaingan adalah Andi Muhammad Zunnun Armin. Kans terpilihnya putra Nurdin Halid ini sangat terbuka lebar. Apalagi, pada Pemilu 2024, Zunnun akan langsung didampingi oleh Nurdin Halid yang turun gunung memperebutkan satu kursi di DPR RI Dapil Sulsel Dua.

Pengamat politik dari Universitas Bosowa Makassar, Arief Wicaksono mengatakan, peluang pendatang baru semua dapil di Sulsel akan sangat bergantung dari beberapa faktor. Faktor pertama, ada pendatang baru yang memang selama ini telah mencermati dan mempelajari peta dapil namun tidak maju pada pemilu sebelumnya.

"Tipikal newbie faktor pertama ini akan memiliki peluang yang cukup baik karena sudah dapat pelajaran berharga dari sikap sabarnya selama ini," ujar Arief, Minggu (28/5/2023).

Faktor kedua, sambung Arief, adalah pendatang baru yang memiliki cantolan politik dari tokoh atau figur yang pernah duduk sebelumnya. Menurut dia, tipikal figur pendatang baru ini praktis hanya mengandalkan modal sosial dari figur cantolan. Itu sebabnya, kandidat tersebut relatif tidak punya effort untuk meraih konstituen di akar rumput.

Faktor ketiga adalah pendatang baru yang tidak punya cukup waktu yang cukup untuk mempelajari medan, tidak punya cukup modal sosial, bahkan tidak terlalu memiliki kapasitas finansial yang memadai sehingga keputusan untuk maju diambil hanya karena ada kesempatan saja.

"Tipikal ketiga ini yang masih harus bekerja keras dan terkadang berharap banyak pada keberuntungan," ujar Arief.

Dia menambahkan, rivalitas pendatang baru dengan petahana pada Dapil VII Sulsel yang meliputi keseluruhan wilayah Bone yang sangat luas itu akan diwarnai oleh tekanan yang tinggi. Itu sebabnya, pendatang baru diminta jeli melihat peluang sebagai momentum untuk dapat merebut konstituen.

Pengamat politik dari Profetik Institute, Muhammad Asratillah Dapil VII Sulsel adalah dapil yang cukup unik, karena hanya terdiri dari satu kabupaten. Dapil ini punya karakteristik kultur yang relatif homogen yakni suku Bugis. Namun secara geopolitik, Kabupaten Bone punya dinamikanya sendiri yang sedikit banyaknya mempengaruhi kontestasi politik.

"Dinamika yang saya maksud adalah beragam aspirasi masyarakat tentang pembangunan, seperti infrastruktur, irigasi, pertanian, lapangan kerja hingga isu pemekaran Bone yang kadang masih mencuat ke permukaan akan jadi jualan," ujar dia.

Menurut Asratillah, bagi pendatang baru, selain bisa membaca peta kecenderungan pemilih akan figur ideal untuk jadi anggota legislator, juga mesti bisa membaca peta isu strategis yang ada di sana.

"Bone adalah wilayah yang luas, terdiri dari 27 kecamatan, antara kawasan Bone Utara dan Selatan punya isu strategis pembangunan yang berbeda. Begitu pula kawasan Bone yang lain," imbuh dia.

Selain itu, pendatang baru mutlak mampu membangun kedekatan kultural dengan pemilih. Dia mengatakan, tidak sedikit pemilih yang kadang memvalidasi caleg melalui genealogi kekeluargaan, hingga memvalidasi caleg melalui wawasan mereka akan khazanah kebudayaan Bone.

"Pendatang baru mesti cerdas dalam membangun image, kunjungan-kunjungan ke akar rumput mesti diintensifkan namun dengan mempersiapkan isu atau bahan percakapan yang cocok dengan audiens yang akan dikunjungi," jelas Asratillah.

Asratillah menambahkan, pendatang baru mesti memperhatikan segmen pemilih dengan mata pencaharian terbanyak di Bone misalnya petani.

"Bahkan dari beberapa hasil riset kami isu pembangunan infrastruktur jalan juga menjadi bahan percakapan orang banyak di Bone, para pendatang baru mesti punya konsep solusi kaitan dengan hal tersebut tapi dikemas menjadi pesan yang menarik dan mudah dipahami pemilih," imbuh dia.

Direktur Eksekutif Indeks Politica Indonesia (IPI) Suwadi Idris Amir mengatakan Partai Golkar bisa mengembalikan satu kuri yang luput pada Pemilu 2019. Kehadiran Nurdin Halid menjadi pembeda karena diprediksi akan saling bahu membahu dengan anaknya, Andi Zunnun.

"Nurdin bisa membantu Zunnun untuk mengembalikan kursi yang lenyap pada Pemilu 2019," ujar Suwadi.

Suwadi mengatakan, Partai Gerindra juga punya kans mencetak rekor dua kursi dengan kehadiran Yasir Mahmud. Yasir dinilai sudah punya investasi sosial karena sudah pengalaman bertarung di Bone, meski memperebutkan kursi untuk DPR RI pada Pemilu 2019.

"Menurut saya Golkar dan Gerindra berpeluang dapat dua kursi. Hadirnya tokoh potensial membuat akan ada partai yang bakal kehilangan kursi nantinya," ujar dia.

Sementara Ketua Badan Pemenangan Pemilu PPP Sulsel, Yusran Sofyan mengakui PPP belum berhasil meraih kursi di dapil ini pada pemilu sebelum-sebelumnya. Menurut dia, hal itu menjadi bahan evaluasi yang intensif di tingkat pengurus provinsi.

"Kami mencoba melakukan hal-hal terbaik untuk menutupi kekurangan tersebut. Bulan lalu kami melakukan komunikasi secara intens dengan figur potensial dan memiliki jejak rekam yang sangat baik di Kab Bone. Dan memastikan figur tersebut untuk bergabung bersama partai PPP," beber dia.

Itu sebabnya, PPP Sulsel mendekati salah satu tokoh Bone yakni Muhammad Yasir untuk bergabung ke PPP. Yasir hengkang dari Partai Golkar dan menjadi calon PPP untuk DPR RI.

Selain itu, PPP juga berhasil membujuk Wakil Bupati Bone Ambo Dalle untuk bernaung di bilik Ka'bah. Menurut Sofyan, Ambo Dalle diharapkan bisa menyumbang satu kursi untuk DPRD Sulsel. (suryadi-fahrullah/C)

  • Bagikan

Exit mobile version