YOGYAKARTA, RAKSUL- Semangat dan prestasi Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe (TP) dalam revitalisasi bahasa daerah nampaknya menjalar kepada para guru.
Hal itu dibuktikan dengan terpilihnya salah seorang guru bahasa daerah yang bertugas di UPTD SMP Negeri 2 Kota Parepare meraih penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI.
Adalah Rahmaniar, Guru Bahasa Daerah di kota cinta ini berhasil meraih penghargaan kategori Sosok Inspiratif, dengan kriteria Guru dengan Pembelajaran Bahasa Daerah Terbaik.
Penghargaan diterima Rahmaniar pada Ajang Anugerah Merdeka Belajar di Gedung Seni Trimurti, Prambanan, Yogyakarta, Senin, (29/5/2023). Ajang itu disaksikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim, Dirjen GTK, Prof Nunuk Suryani, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidkkan Menengah, Iwan Syahril
Tidak hanya mengharumkan nama Kota Parepare namun anak bungsu dari pasangan almarhum La Base dan almarhumah I Jadda ini juga mengharumkan Provinsi Sulawesi Selatan.
Pasalnya dari 19 orang yang menerima kategori Sosok Inspiratif, hanya 2 orang yang menerima dengan kriteria guru bahasa daerah dengan terobosan pembelajaran terbaik, yaitu Kota Parepare Provinsi Sulsel (Rahmaniar) dan Provinsi Bali (I Wayan Sudiana).
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek RI, Ir Suharti dalam laporannya mengatakan, penghargaan dengan berbagai kategoei ini dilakukan untuk menyemarakkan merdeka belajar di bulan pendidikan.
Dia menguraikan, rincian penghargaan yaitu 76 Pemerintah Daerah, 57 Anugerah Kampus Merdeka, 33 mitra, 19 sosok inspiratif, 10 media daring dan cetak, 16 pemenang lomba foto, 10 artikel dan jurnalistik.
"Semuanya telah melalui proses, kurasi, jelas, dan ketat untuk menerima penghargaan," ujar Suharti.
Secara teknis, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulsel, Ganjar Harimansyah menguraikan, terpilihnya Rahmaniar sebagai penerima Anugerah Merdeka Belajar dalam kategori Sosok Inspiratif sebagai guru dengan terobosan pembelajaran bahasa daerah terbaik merupakan kebanggaan bagi Sulawesi Selatan, khususnya Parepare.
"Ini berkah berturut-turut bagi Sulawesi Selatan yang mendapat penghargaan di bidang pelestarian bahasa daerah, yakni pertama Gubernur Sulsel, kedua Wali Kota Parepare, dan sekarang salah satu guru terbaik Parepare," ungkap Ganjar, sapaan karib dia.
Dia menjelaskan, Anugerah Merdeka Belajar dalam kategori Sosok Inspiratif terdiri 19 orang dari kalangan sastrawan, seniman, guru, kepala sekalah, dan dosen. "Bahasa Daerah hanya dua orang yaitu Sulsel dan Bali," imbuh dia.
Terkait prosedur terpilihnya Rahmaniar sebagai penerima penghargaan, Ganjar menerangkan telah berkesesuaian dengan pedoman dari Pemerintah Pusat. "Kami merujuk pada pedoman pusat. Setiap provinsi mengusulkan sekitar 10 sampai 15 orang. Untuk bidang pelestarian bahasa daerah, Balai Bahasa Sulsel mengusulkan 10 nama," jelasnya.
Ganjar juga merinci kriteria yang dijadikan sebagai pedoman penentuan pemenang Anugerah Merdeka Belajar pada kategori "Guru dengan terobosan pembelajaran bahasa daerah terbaik", yakni bahasa yang diajarkan merupakan bahasa yang mengalami kemunduran atau sudah terancam punah, inisiatif mengajarkan bahasa daerah datang dari dorongan pribadi, lamanya pelaksanaan inisiatif, media/inovasi pembelajaran yang dikembangkan, hasil pembelajaran yang sudah diperoleh, respons/reaksi (berupa dukungan untuk kolaborasi dan apresiasi) dari masyarakat tutur bahasa tersebut, dan kriteria lainnya.
"Kami juga menilai karyanya, terutama karya tulis yang terpublikasi, baik karya tulis ilmiah maupun karya tulis kreatif," detail pria berkulit putih ini.
Penghargaan bagi guru bahasa daerah ini merupakan kali pertama yang digelar oleh Kemdikbudristek melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk mendukung Merdeka Belajar Episode ke-17 yaitu Revitalisasi Bahasa Daerah.
"Tujuan Anugerah Merdeka Belajar adalah untuk memberi apresiasi dan penghormatan kepada para sosok inspiratif. Anugerah ini adalah bentuk dukungan penuh pemerintah untuk menginspirasi kita menjadi sosok yang bisa memberi manfaat baik untuk lingkungan kita," harap Ganjar.
"Guru-guru bahasa daerah di Sulsel perlu sosok inspiratif, khususnya untuk guru-guru bahasa daerah. Rahmaniar yang juga ketua Perkumpulan Pendidik Bahasa Daerah Indonesia (PPBDI) Sulsel layak untuk dinominasikan, terutama aktivitasnya untuk mendorong guru bahasa daerah terus berinovasi dan “tidak malas bergerak” untuk maju," lanjut dia.
Dia berharap, Rahmaniar dapat memotivasi guru bahasa daerah lain lebih inovatif dan percaya diri, baik melalui kegiatan MGMP maupun PPBDI.
Selain Anugerah Merdeka Belajar, Kemdikbud juga menyelenggarakan Karnaval Merdeka Belajar yang dihadiri ribuan pendidik dan peserta didik serta komunitas.
Tak terlupa, podcast atau siniar para sosok Inspiratif juga dilakukan untuk berbagi praktik baik, serta ziarah ke makam KH Dewantara.
Dalam penganugerahan itu, Rahmaniar didampingi Kepala UPTD SMP Negeri 2 Kota Parepare, Hj Nasriah, Kepala Bidang Kebudayaan, Ninik Harysani, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare, Jumiati. (*)