Kinerja Petahana Jadi Kunci

  • Bagikan
karikatur/rambo

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Empat petahana yang tak maju lagi pada Pemilu 2024 melonggarkan peta persaingan di Daerah Pemilihan Delapan Sulawesi Selatan. Debut pendatang baru memperebutkan kursi "lowong" tersebut terbuka lebar. Posisi petahana juga terancam apabila gagal membaca kecenderungan voters di dua kabupaten; Soppeng dan Wajo.

Empat legislator DPRD Sulsel yang terpilih pada Pemilu 2019 di Dapil Delapan memutuskan tak ingin kembali bertarung pada Pemilu 2024. Ketiganya adalah Selle K.S. Dalle dari Partai Demokrat, Andi Nurhidayati Zainuddin dari PPP, Suwadi Haseng dari Partai Golkar, dan Dessy Susanti dari NasDem. Selle dan Suwadi dikabarkan akan fokus mempersiapkan diri maju di pemilihan kepala daerah. Adapun Nurhidayati dan Dessy akan naik kelas ke DPR RI.

Manajer Strategi dan Operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam menganalisis persaingan perebutan tujuh kursi di dapil ini. Menurut dia, peluang empat petahana dalam mempertahankan kursi masih cukup besar. Meski begitu, kata Nursandy, ada beberapa variabel yang patut menjadi perhatian agar tidak disalip oleh para pendatang baru.

"Caleg petahana harus menunjukkan secara kinerjanya selama ini kepada konstituen," ujar Nursandy, Senin (29/5/2024).

Nursandy mengatakan, kompetisi caleg di internal partai juga akan menjadi ukuran dalam menargetkan perolehan suara. Hal ini, kata dia, akan diimplementasikan dalam menjalankan strategi di medan kontestasi.

Dia mengatakan, tidak majunya tiga petahana membuat peluang bagi pendatang baru sangat besar. Minimal asa bagi para caleg di internal partai seperti Demokrat dan PPP menjadi lebih besar untuk berlomba memanen dukungan elektoral.

"Pendatang baru mesti jeli melakukan pemetaan basis dukungan yang pernah diraih petahana yang tak maju lagi sehingga ceruk pemilihnya bisa dijadikan ladang elektoral untuk digarap," imbuh Nursandy.

Adapun Direktur Eksekutif Indeks Politika Indonesia (IPI) Suwadi Idris Amir menyebutkan persaingan caleg akan sangat terasa, bahkan, di internal partai masing-masing. Menurut dia, lima partai berpeluang mengamankan masing-masing satu kursi, yaitu, Golkar, Gerindra, NasDem, PPP, dan Demokrat. Adapun dua kursi tersisa masih akan diperebutkan oleh PDIP, PKB, PKS, dan PAN.

"Persaingan internal di Golkar, Gerindra, dan Nasdem kemungkinan akan berjalan seru karena beberapa figur memiliki peluang yang sama," imbuh dia.

Sekretaris Golkar Sulawesi Selatan, Marzuki Wadeng menyatakan kehadiran generasi baru di Golkar diharapkan bisa mempertahankan perolehan kursi pada Pemilu 2019. Menurut dia, nama-nama kandidat yang didaftarkan di KPU diklaim sudah memiliki pengalaman politik.

"Kami optimistis bisa mempertahankan kursi yang ada," ujar Marzuki.

Salah satu calon baru yang diajukan oleh Partai Golkar adalah Andi Muhammad Ikram. Dia merupakan anak Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak.

Adapun bakal calon legislatif dari NasDem Andi Zulkarnain Soetomo mengatakan sudah mulai membentuk tim dan relawan untuk mendulang suara pada Pemilu 2024. "Baru tim keluarga yang kami bentuk," ujar anak mantan Bupati Soppeng, Soetomo itu.

Menurut dia, pihaknya menahan pembentukan relawan secara masif karena masih menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi mengenai sistem Pemilu: proporsional terbuka atau tertutup. "Kalau sudah ada putusan MK kami tancap gas," ujar dia.

Petahana Manfaatkan Reses

Sementara itu, bakal calon legislatif (bacaleg) petahana berpotensi memanfaatkan reses sebagai ajang sosialisasi menghadapi Pemilu 2024. Ketua Bawaslu Makassar, Abdillah Mustari mengatakan saat ini pihaknya sudah mulai mencium aroma unsur dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh bacaleg terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) saat melakukan reses yang telah terlaksana pada salah salah satu sekolah di Kelurahan Bira.

"Dan diduga telah terjadi pelanggaran netralitas ASN dengan menampilkan atribut partai, dinilai sebagai informasi awal yang selanjutnya akan dilakukan tindakan penelusuran," ujar Abdillah.

Abdillah menuturkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Sekda Provinsi Sulawesi Selatan untuk mengimbau kepada ASN agar tetap menjaga netralitas.

"Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan menanggapi positif dan akan meneruskan imbauan netralitas ASN dari Bawaslu Kota Makassar kepada semua ASN," imbuh dia.

Menurut Abdillah, Bawaslu Makassar menganggap reses sangat efektif digunakan dalam rangka menjalankan fungsi DPRD. Reses dapat menjadi instrumen yang baik untuk memperoleh aspirasi dan masukan dari konstituen, serta untuk melihat langsung implementasi berbagai kebijakan yang dibuat oleh eksekutif.

"Namun Bawaslu menghimbau agar kegiatan reses yang direncanakan ini tidak menampilkan atribut-atribut partai peserta pemilu 2024," kata dia.

Partai Percaya Diri

Sejumlah lembaga survei belakangan merilis hasil survei. Semua lembaga survei mencatat tak satupun partai baru bisa lolos ambang batas parlemen yakni 4 persen. Adapun, partai papan tengah juga masih berstatus rawan.

Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan hanya enam partai politik yang berpeluang lolos ke parlemen pada Pemilu 2024. Berturut-turut, PDIP, Gerindra, Golkar, Demokrat, PKS dan PKB.

Masih menurut SMRC, tiga partai parlemen yang meraih suara di bawah ambang batas, yaitu Partai NasDem (3,6 persen), PAN (1,3 persen), dan PPP (1,2 persen). Begitu pula hasil Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia partai papan tengah belum lolos ambang batas jika Pileg dilakukan sekarang. Seperti, PAN (2,7 persen), PPP (2,6 persen), Perindo (2,5 persen) dan Partai Hanura (0,9 persen).

Parpol baru punya tantangan mengingat tingkat kepopulerannya masih rendah dibanding parpol lama. Selain itu, parpol baru belum memiliki figur kuat dari segi ketokohan baik di pusat maupun di daerah. Hal itu dinilai tantangan terbesar parpol baru di Pemilu 2024 untuk lolos parliamentary threshold (PT).

"PT persen itu amat berat bagi parpol yang tak punya banyak faktor keuntungan untuk mengerek elektabilitas mereka," kata pengamat politik, Nurmal Idrus.

Sementara parpol parlemen papan tengah juga mesti waspada. Selain banyaknya parpol baru yang menjadi penantang, mereka juga patut menjaga kepercayaan publik. Misalnya, mengadvokasi kader dengan maksimal agar bekerja secara riil bagi masyarakat.

"Jika membandingkannya dengan hasil Pemilu 2019, maka parpol seperti PPP dan PAN memang patut waspada sebab sebab perolehan dukungan mereka berada di titik kritis yaitu tak mencapai dua kali dari batas PT 4 persen," jelas mantan Ketua KPU Makassar ini.

Nurmal menyebut meski parpol papan tengah saat ini terpantau belum lolos masih bisa melakukan kerja-kerja politik secara masif demi mendongkrak elektabilitasnya. Tak hanya itu, parpol papan tengah itu tidak boleh salah dalam mendukung atau mengusung capres agar tetap dapat efek ekor jas.

Sejumlah faktor akan menyertai masa depan parpol di 2024 apakah mereka bisa menembus PT atau tidak. Dua hal yang sangat berpengaruh menurut saya adalah efek ekor jas dari Capres dan infrastruktur parpol mereka.

"Itulah mengapa parpol parpol papan atas seperti Gerindra dan PDIP bisa mendulang suara besar karena kemungkinan mereka punya capres usungan. Demikian pula dengan parpol papan tengah seperti Demokrat dan Nasdem yang punya jagoan di pilpres," jelas Direktur Lembaga Nurani Strategic ini.

Sedangkan, Sekretaris DPW Perindo Sulsel, Hilal Rahim mengatakan target kursi minimal mengisi semua dapil, baik kabupaten, provinsi, hingga DPR RI. Target itu merupakan hasil Rakernas tahun lalu.

"Untuk ambang batas PT merupakan target ketum DPP Perindo Pak HT (Hary Tanoesoedibjo), tentu ditingkat DPW dan DPD akan all out utk target lolos PT," ujar Hilal.

Adapun target Perindo di Sulsel, lanjut Hilal, DPP sudah melakukan instruksi agar caleg wajib tandem mulai untuk DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota. Adapun upaya lain dengan memaksimalkan potensi struktur ranting yang berbasis saksi TPS.
Kata Hilal, target Perindo minimal 2.500 kursi untuk kabupaten, provinsi, dan pusat. Saat ini kursi DPRD Perindo sebanyak 442 se-Indonesia. Target itu akan dinaikkan sampai lima kali lipat.

"Jadi kalau target DPR RI sesungguhnya kita target per-dapil masing-masing satu kursi, provinsi kami target minimal 6 sampai 9 kursi dan kabupaten/kota paling tidak setiap kabupaten ada terisi kursi dan untuk kota makassar kita target masing-masing satu kursi di tiap dapil," tutur Hilal.

Partai baru, Gelora juga optimis bisa lolos PT. Di Sulsel tercatat tiga mantan legislator akan maju DPR RI melalui Partai Gelora. Ketiganya merupakan mantan legislator PKS.

"Melihat kemeriahan dan antusias para kader dan simpatisan pada dapil Sulsel 1, 2 dan 3 maka saya sangat optimistis Gelora Sulsel akan memperoleh minimal 1 kursi setiap dapil," ujar Ketua Umum Gelora Anis Matta, beberapa waktu lalu.

Ketua DPW PSI Sulsel, Affandy Agusman Aris mengatakan, menghargai hasil survei yang memprediksi partainya tak lolos PT di 2024. Namun, di internal PSI juga telah melakukan survei.

"Hasilnya, PSI saat ini sudah di atas 5 persen. Artinya sudah bisa lolos ambang batas dari 4 persen," kata mantan anggota DPRD Sulsel itu.

Sehingga, kata dia, PSI diyakini bisa lolos di atas 5 persen. Sebab PSI punya sudah punya strategi untuk memenangkan Pemilu 2024.

"Terutama untuk meloloskan PSI menjadi partai pemenang pemilu. Strategi ini didesain oleh DPP. Jadi kita tetap optimis, walaupun Litbang Kompas memprediksi tidak lolos. Tapi PSI optimis bisa lolos di atas 5 persen," ucapnya.

Optimisme ini, kata dia, bukan tanpa dasar, karena PSI sekarang ini punya banyak tokoh yang akan bertarung. Misalnya, Helmi Yahya yang akan bertarung di Sumatera Selatan. Lalu ada tokoh media, Irma Hutabarat di dapil Sumatera Utara.

"Kemudian ada Akbar Faizal yang akan turun di DKI. Pindahan dari NasDem," kata dia.

Terutama di Papua, Affandy mengklaim ada banyak tokoh yang maju dari pindahan partai besar. Dia juga menyebut bahwa siklus pemilu di Indonesia, itu per 25 tahun selalu berubah.

Contohnya, 25 tahun pertama pernah dikuasai Golkar, 25 tahun berikut oleh Demokrat dan saat ini PDIP. "Nah, siklus berikutnya kemungkinan besar yang menang bukan partai besar. Kita berdoa PSI akan menang dan menjadi partai besar," katanya.

Senada, Dewan Pimpinan Daerah Partai Hanura Sulsel memiliki optimisme merebut kursi di delapan Dapil untuk DPRD Provinsi di Pileg nanti.

"Dari 11 dapil diandalkan, itu ada delapan dapil, akan ada kursinya. Luwu Raya kita target dua kursi," kata Ketua Hanura Sulsel, Amsal Sampetondok.

Adapun di tiga dapil 6, 7 dan 8, Amsal mengaku, cukup berat memperoleh kursi. Karena bagi dia, di dapil tersebut rerata figur potensial. Di sisi lain terkait komposisi Bacaleg Hanura untuk DPRD Sulsel, Amsal tidak terpengaruh dengan wacana perubahan PKPU kuota perempuan. Di mana terjadi pembulatan ke atas terkait kuota perempuan angka di belakang koma.

"Kuota perempuan sudah terpenuhi. Partai Hanura siap jika ada perubahan. Siap merubah komposisi, apabila itu kelebihan ada kekurangan," imbuhnya. (Suryadi-Fahrullah/B)

  • Bagikan