Mahasiswa PPG Prajabatan Bidang Studi PGSD UNM Sosialisasi Aku Anak POPEYE di SDI BTN IKIP II

  • Bagikan
Mahasiswa PPG Prajabatan Bidang Studi PGSD UNM saat menggelar Sosialisasi Aku Anak POPEYE di SDI BTN IKIP II.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) Prajabatan Bidang Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Makassar (UNM) Tahap 1 mengadakan sosialisasi proyek inovasi sekolah “AKU ANAK POPEYE” secara Hybrid di UPTD SPF SD Inpres BTN IKIP II, Rabu (31/5/2023).

Kegiatan ini diikuti kurang lebih 50 peserta yang terdiri dari Guru, Dosen, Orang tua, wali murid dan Mahasiswa PPG Prajabatan UNM baik secara luring maupun daring. Tim mahasiswa PPG Prajabatan bidang studi PGSD UNM yang berjumlah 6 orang memfasilitasi peserta yang tidak bisa hadir melalui aplikasi Zoom meeting.

Kegiatan Sosialisasi ini difokuskan di UPTD SPF SD Inpres BTN IKIP II yang sasarannya siswa, guru dan orang tua/ wali murid. Kegiatan merupakan bagian dari Mata Kuliah Proyek Kepemimpinan yang ditempuh oleh Mahasiswa PPG Prajabatan Tahap I dibawah dosen pengampu, Siti Raihan, S.PD., M.Pd.

Siti Raihan mengaku sangat mengapresiasi kegiatan ini tentang proyek inovasi yang dilakukan Tim mahasiswa PPG Prajabatan bidang studi PGSD UNM yang dilakukan secara hybrid. Sehingga semua orang bisa mengikuti kegiatan tersebut baik secara langsung maupun virtual yang dilakukan di sekolah sasaran.

“Kegiatan sosialisasi proyek inovasi sekolah yang dilakukan mahasiswa saya pada Mata Kuliah Proyek Kepemimpinan tetap saya pantau walau pun saya tidak bisa hadir di tempat karena bertepatan dengan kegiatan yang lainnya," kata Siti Raihan.

Lanjut Siti Raihan, kegiatan Aku Anak POPEYE yang merupakan tugas Mata Kuliah ini bukan hanya dilakukan sekadar pengguguran tugas mata kuliah semata. Kalau perlu menjadi kegiatan inovasi sekolah ini sebuah program jangka panjang. Apalagi didukung penuh oleh Kepala Sekolah dan guru-guru.

"Jika kegiatan Aku Anak POPEYE ini betul-betul memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pembelajaran siswa dan mendapat support dari sekolah sasaran kiranya bisa dijadikan program jangka panjang sebagai bentuk kontribusi yang baik dari mahasiswa saya," ujar Siti Raihan.

Syamsul Alam sebagai Ketua Tim Aku Anak POPEYE menjelaskan bahwa POPEYE merupakan akronim dari Pola Hidup Yang sehat. Tujuannya agar siswa dan masyarakat sadar mengenai pola hidup sehat yang sering dianggap sepele. Selain itu, pembelajaran mengenai pola hidup sehat di kelas menjadi bermakna.

“Kegiatan rutinitas Aku Anak POPEYE ini adalah guru memberikan pelajaran mengenai pola hidup sehat yang sudah dibuat oleh tim kami yang disinkron dengan materi pelajaran yang ada buku pelajarannya masing-masing kelas. Setelah ada kegiatan demonstrasi yang dilakukan oleh siswa baik di sekolah maupun di rumah dengan memberikan kartu kontrol sehat untuk meninjau perilaku siswa," kata Alam panggilan akrab ketua Tim Aku Anak POPEYE ini.

Alam menambahkan Aku Anak POPEYE ini bukan hanya sekedar memberikan materi ajar dari guru saja, melainkan praktik-praktik yang dilakukannya menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-harinya.

“Kegiatan Aku Anak POPEYE ini akan memberikan dampak yang positif kepada siswa yang menjadikan pembelajaran yang bermakna bagi dari perilaku kebiasan-kebiasaan dalam dunia kehidupan sehari-harinya, kata ketua tim proyek Aku Anak POPEYE," jelasnya.

Harapan besar dan dukungan yang disampaikan H. Kianto selaku Kepala UPTD SPF SD Inpres BTN IKIP II dari proyek inovasi sekolah dilakukan oleh mahasiswa PPG Prajabatan bidang studi PGSD UNM ini bisa memberikan perubahan yang signifikan permasalahan yang ada di sekolah dan bisa ditiru oleh sekolah lain.

“Saya sangat mengapresiasi proyek Aku Anak POPEYE yang akan dilaksanakan di sekolah kami karena sangat bagus untuk siswa dan juga berdampak untuk orang tua siswa. Kami akan mendukung penuh untuk menyukseskan kegiatan inovasi ini untuk bisa menjadi sekolah percontohan yang bukan hanya peduli terhadap pembelajarannya bahkan bisa diikutkan perlombaan sebagai Inovasi sekolah baik tingkat kota, provinsi, maupun nasional," kata Kianto. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version