"Sebenarnya aku bisa membantu orang lain melalui media sosial, seperti penjual makanan di jalan. Aku datang, coba, dan bayar sekalian buat konten untuk diunggah," tuturnya.
Sebagai kreator konten, Angky mengaku dimudahkan dengan kemajuan teknologi. Dahulu, dia selalu menenteng kamera untuk menghasilkan foto makanan yang bagus, kini cukup pakai ponsel.
Meski demikian, dia tak memungkiri bahwa persaingan di industri yang kini digelutinya itu, apalagi aplikasi media sosial makin beragam.
“Prinsip saya untuk menghadapi persaingan adalah tetap jadi diri sendiri, tingkatkan kualitas konten dan jeli melihat potensi konten yang bisa viral. Kalau untuk rejeki kan sudah diatur oleh yang di atas," ungkap Angky. (jpnn)
