JAKARTA, RAKYATSULSEL - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meyakini demokrasi di Indonesia harus memiliki ciri khas sendiri dan tidak mentah-mentah meniru praktik di negara lain.
Semua kontestan adalah bersaudara, bukan lawan, meski bakal bersaing pada Pemilu 2024. "Kalau nanti insyallah saya terus capres, ini bukan kampanye ya, kalau nanti Pak Ganjar terus maju, Pak Anies maju juga, saya tidak menganggap mereka lawan.
Saya anggap mereka saudara saya sendiri," kata Prabowo Subianto saat jadi pembicara dalam Forum LXX, Jakarta, kemarin.
Prabowo Subianto mengingatkan alangkah baiknya dalam berdemokrasi menghindari ujaran caci maki dan saling mengejek. Cara berdemokrasi yang terbaik adalah mengarahkan para pendukung untuk memupuk kerukunan dan persatuan serta membangun persaingan yang fokus pada gagasan dan tidak antikritik.
"Semua pihak harus bersahabat dalam membangun negara. Mari kita bersaing yang baik dalam hal gagasan dan program. Kita jangan sungkan untuk saling merangkul, saling bersahabat," ujar Prabowo.
Sebagai informasi, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan adalah tiga nama yang sejauh ini masing-masing telah dideklarasikan sebagai bakal calon presiden oleh sekurang-kurangnya dua partai politik.
Prabowo telah dideklarasikan sebagai bakal calon presiden oleh partainya, Partai Gerindra, dan PKB, yang tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Ganjar Pranowo dideklarasikan sebagai bakal calon presiden oleh PDI Perjuangan, Partai Hanura, dan PPP.
Anies Baswedan dideklarasikan sebagai bakal calon presiden oleh Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS, yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Prabowo, Ganjar, dan Anies juga dalam beberapa survei kerap ditempatkan dalam simulasi tiga nama bakal calon presiden Pemilu 2024. (jpnn)