MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso mengaku supersibuk hari ini, Sabtu, 3 Juni 2023. Namun, dia menyempatkan hadir pada Wisuda santri Sekolah Putri Darul Istiqamah (SMP dan SMA) serta Sekolah Alam Darul Istiqamah (PAUD, SD, dan TK) di Theatre Room, Lantai 3 Gedung Phinisi Universitas Negeri Makassar (UNM).
Mayjen TNI Totok bahkan tampil podium memberikan motivasi kepada para wisudawan. Dia menyebut persoalan dunia pendidikan saat ini sepertinya sudah dijawab oleh Spidi dan Sadiq.
Misalnya, ketimpangan sarana dan prasarana serta peningkatan kualitas SDM tenaga pendidik yang bisa diatasi secara mandiri. Spidi dan Sadiq juga disebutnya mampu menghasilkan lulusan yang mumpuni ilmu dunia dan akhiratnya.
"Slogannya saja smart dan qurani. Selain cerdas, juga punya pengetahuan agama yang baik," ucap mantan Gubernur Akademi Militer (Akmil) itu.
Sejumlah tokoh lain juga hadir. Mulai dari Rektor UNM, Prof Husain Syam hingga Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Muh Jusuf Kalla (JK).
JK juga naik ke podium memberi motivasi. Pria 81 tahun itu mengawali sesinya dengan terlebih dahulu mengajak bersyukur karena mereka lulus dari sekolah yang memadukan ilmu dunia dan ilmu agama.
"Itu bekal yang sempurna menuju masa depan serta dunia dan akhirat yang lebih baik," ujarnya.
JK juga mengutip Albert Einstein. "Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh".
"Ada juga hadis tuntutlah ilmu sampai ke negeri China. Jadi kalau ke Maros dekat," seloroh JK. Spidi dan Sadiq memang berada dalam naungan Pesantren Darul Istiqamah yang kantor pusatnya ada di Maccopa, Maros.
Pada momen itu JK juga bertemu sahabat lamanya, KH Arif Marzuki, Ketua Dewan Pembina Pesantren Darul Istiqamah. Mereka berpelukan erat.
Kiai Arif juga memberi cenderamata kepada JK. "Anak-anakku sekalian harus bersyukur. Wisuda dihadiri orang-orang terhormat. Orang-orang baik yang dicintai. Tidak berlebihan kalau saya menyebut Pak JK ini ada di hatiku dan saya ada di hatinya. Dia sahabat yang saya cintai," tutur putra KH Marzuki Hasan, pendiri Pesantren Darul Istiqamah, itu.
Saat berpidato, Kiai Arif mengenang kebaikan-kebaikan JK.
"Saat di Amerika sekalipun, dia langsung jemput Ustaz Arif yang sakit. Bawa ke Cipto (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jakarta). Perlakukan sebagai pasien kepresidenan," ucap Kiai Arif dari podium.
Ketua Dewan Pembina Spidi dan Sadiq, Muzayyin Arif menyebut ini memang hari bersejarah. Untuk pertama kalinya wisuda Spidi dan Sadiq dihadiri seorang tokoh bangsa, tokoh nasional sekaliber JK.
"Ini kita pahami sebagai bentuk dukungan dan penguatan terhadap apa yang berlangsung pada dunia pendidikan saat ini," ucapnya.
Wakil Ketua DPRD Sulsel itu juga mengajak hadirin untuk mengambil hikmah dari persahabatan JK dan Kiai Arif. Persahabatan yang terjalin sampai tua. Terus saling mendoakan.
Saat memberi kata sambutan, Muzayyin tak kuasa menahan haru. Terutama ketika menjelaskan capaian Spidi dan Sadiq yang semakin hari semakin maju. Tahun ini saja sudah meraih 291 prestasi dan 70 persen di antaranya pada kompetisi tingkat nasional. Spidi juga baru-baru dinobatkan sebagai Google Reference School ketiga di Indonesia dan pertama di luar Jawa.
Air mata Muzayyin tak terbendung lagi ketika menyebut semua itu tidak lepas dari doa orang tua di Darul Istiqamah, KH M Arif Marzuki dan Hj Andi Murni Badiu.
"Terima kasih atas doa yang tak putus. Sesungguhnya capaian ini belum maksimal. Namun kami persembahkan untuk orang tercinta. Capaian ini hak beliau berdua dan kewajiban kami sebagai anak," tutur Muzayyin.
Dia juga meminta selalu didoakan agar terus bisa menjalankan transformasi pendidikan di Spidi dan Sadiq. Memastikan pendidikan berbasis agama semakin maju dan pesantren tak lagi dianggap pilihan alternatif. Melainkan rujukan utama para orang tua dalam menyekolahkan anak. (*)