Mahfud MD Tertinggi Poling Cawapres, Pengamat: Sosok Baik dan Minim Resistensi

  • Bagikan
Mahfud MD

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia, Mahfud MD menjadi figur Calon Wakil Presiden (Cawapres) tertinggi berdasarkan polisi Lembaga survei Fixpoll Research and Strategic Consulting.

Hasil itu menempatkan Mahfud MD unggul dari calon lain meski dipasangkan tiga figur Calon Presiden (Capres) seperti Ganjar Pranowo, Anies Rasyid Baswedan dan Prabowo Subianto.

Berdasarkan hasil survei, Mahfud MD meraih persentase 27,9 persen jika dipasangkan dengan Prabowo Subianto. Ia mengalahkan Muhaimin sebanyak 17,1 persen dan Khofifah Indar Parawansa 15,8 persen.

Sementara jika dipasangkan dengan Ganjar Prabowo, Mahfud MD tetap unggul. Angkanya, 24,7% dan mengalahkan Abdul Muhaimin Iskandar 21,36 persen dan Khofifah Indar Parawansa 14,6 persen.

Pengamat politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Sukri Tamma mengatakan sosok Mahfud MD saat ini selalu muncul di media bahkan hampir tiap hari. Munculnya Mahfud MD karena pencegahan korupsi dan sebagai sosok yang baik dan muncul awal tahun sampai sekarang.

Dirinya pun menyebutkan Mahfud MD selalu dikaitkan dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Jawa timur, sehingga tokoh NU masih memiliki peluang menjadi calon wakil presiden.

"Pak Mahfud bisa dikatakan orang tidak terlalu kontroversi alias minim resistensi sehingga dia muncul sebagai calon wakil presiden," ujar Sukri Tamma, Sabtu (3/6).

Beberapa nama yang muncul saat ini, kata dia, masih memiliki kaitannya dengan NU, seperti, Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansa dan Prof Nasaruddin Umar dan semuanya memiliki potensi menjadi 02.

Disinggung siapa yang pantas untuk meminang Mahfud MD, kemungkinan besar tidak dilirik oleh Anies jika Mahfud MD Jokowi Meen.

"Biar bagaimanapun Pak Mahmud masih dikaitkan dengan Jokowi karena dia salah satu mesinya (menteri)," ujarnya.

Untuk Prabowo kata dia belum memiliki hitung-hitungan apalagi pak Mahfud kata dia pernah menjadi kandidat calon wakil Jokowi pada Pilpres 2019 tapi akhirnya terganti sebelum pendaftaran.

Sementara Ganjar bisa dikatakan perpaduan antara politisi senior dan politisi sekarang.

"Sekarang masih saling menunggu dimana lebihnya dan mana kurangnya, kemungkinan bisa saja terjadi, apalagi kubu Anies selalu mengatakan akan muncul calon wakil presiden kejutan," jelasnya. (Fahrul/B).

  • Bagikan