Rp16,5 Miliar Living Cost JCH Makassar Tersalur, Tiap Jamaah Dapat Rp3.030.000

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sebanyak Rp16,5 miliar Living Cost atau biaya hidup untuk jemaah calon haji Embarkasi Makassar telah di serahkan di Asrama Haji Sudiang.

Diketahui, jumlah Living Cost per Jemaah Haji itu Rp3.030.000, atau sebesar 750 riyal, dan saat ini sebanyak 5.420 jemaah haji telah bertolak ke tanah haram Makkah dengan total 14 Kelompok Terbang.

Dengan asumsi data tersebut, jumlah living cost yang sudah tersalurkan kepada JCH di Embarkasi Makassar mencapai kurang lebih Rp16,5 miliar.

Humas Kanwil Kemenag Sulsel, Mawardi Sirajuddin mengatakan, living cost diberikan dalam bentuk Rupiah, bukan Riyal. Itu merupakan upaya pemerintah dalam rangka penguatan Rupiah. "Living cost ini salah satunya digunakan jemaah untuk kebutuhan konsumsi," kata Mawardi.

Kata dia, Layanan pertukaran living cost sendiri disediakan oleh UPT Asrama Haji Embarkasi Makassar. Namun, ketika living cost sudah ada di tangan JCH, maka sudah menjadi hal JCH mau diapakan uang saku tersebut.

Biasanya, kata Mawardi, uang tersebut digunakan JCH untuk keperluan seperti bayar dam, kulineran, atau belanja ole-ole.

"Itu tergantung mereka, tapi harapannya sih untuk menopang kebutuhan penting jemaah selama di Tanah Suci," ujar Mawardi.

Sementara itu, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Sulsel, Ikbal Ismail menerangkan, potensi perputaran ekonomi tersebut tidak boleh hanya menguntungkan bagi Arab Saudi sebagai negara penyelenggaraan berlangsung. Namun, juga harus berimbas pada ekonomi regional di Makassar.

"Makanya saya sampaikan saat manasik bahwa barang-barang, ole-ole itu tidak usah beli di Saudi lagi, karena kami juga sudah siapkan di Asrama Haji ataupun pedagang UMKM," kata Ikbal.

Apalagi sambung Ikbal di sekitar dan di dalam area Asrama Haji Sudiang banyak pelaku UMKM. Selain menjajakan pakaian dan makanan, juga menjajakan ole-ole khas Arab Saudi.

Hadirnya UMKM di tengah musim haji di embarkasi Makassar tersebut sangat penting. Kata Ikbal, itu dalam upaya mengambil peran agar ekosistem dana haji tersalur kembali ke tanah air.

"Salah satu kenapa haji ini diwajibkan karena ada ibadah sosialnya termasuk dagang juga," pungkasnya. (Abu/B)

  • Bagikan