INDIA, RAKYATSULSEL - Pemerintah memastikan tak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban pada kecelakaan kereta api di India.
Diketahui kecelakaan kereta api terjadi di Odisha, India, pada Jumat, 2 Juni 2023.
Akibatnya sebanyak 288 orang tewas dan 900 orang mengalami luka-luka.
Kementerian Luar Negeri RI memastikan tak satupun WNI yang masuk dalam daftar korban kecelakaan kereta di India.
“Tidak ada korban WNI dalam Kecelakaan kereta di Odisha, India,” cuit akun Twitter resmi Kemenlu RI @MoFA Indonesia, Sabtu, 3 Juni 2023.
Kecelakaan disebut-sebut dipicu karena kegegalan sinyal.
Sebab usai gagal sinyal, kereta penumpang satu keluar jalur sehingga menabrak kereta lainnya.
"Coromandel Express seharusnya melakukan perjalanan di jalur utama, tetapi malah diberikan sinyal untuk jalur melingkar, akhirnya kereta menabrak kereta barang yang sudah diparkir di sana. Gerbongnya kemudian jatuh ke rel di kedua sisi, juga tergelincir. Howrah Superfast Express," kata Kepala humas Kereta Api Tenggara, KS Anand.
Perdana Menteri India, Narendra Modi mengunjungi lokasi kecelakaan dan berbicara dengan petugas penyelamat sambil memeriksa reruntuhan.
Dia juga bertemu dengan para penyintas di rumah sakit.
"(Saya) memperhatikan situasi di lokasi tragedi di Odisha. Tak ada kata yang dapat mengungkapkan kesedihan saya yang mendalam. Kami berkomitmen untuk memberikan semua bantuan sebanyak mungkin kepada mereka yang terkena dampak," kata Modi.
Para korban akan mendapatkan santunan. Untuk korban meninggal dunia akan menerima 1 juta rupee ($12.000) atau setara Rp180 juta.
Sementara itu korban terluka parah akan mendapatkan Rp36 juta, dan Rp9 juta untuk penderita luka ringan.
Hal ini dikonfirmasi Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw. Beberapa pemerintah negara bagian juga telah mengumumkan kompensasi tersebut.
(FIN.CO.ID)
