MAKASSAR, RAKYATSULSEL -- Elite Partai Amanat Nasional (PAN) keliling menawarkan Erick Thohir sebagai cawapres. PAN ngotot menyodorkan nama Erick sebagai syarat koalisi.
Sosok Erick Thohir (ET) dinilai sebagai figur yang kuat menjadi calon wakil presiden (cawapres). Selain elektabiltas yang tinggi, ET punya kekuatan finansial.
Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi partai yang terlihat ngotot mengusung ET sebagai cawapres. PAN bahkan harus mememui PDIP untuk menawarkan ET berpaket dengan Ganjar Pranowo.
PAN juga menawarkan ke Prabowo Subianto. Tak butuh waktu lama, Gerindra pun langsung menjemput bola dengan menemui PAN untuk membahas kerja sama politik, di kantor DPP PAN, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Senin, 5 Juni.
Ketua DPW PAN Sulsel Ashabul Kahfi Djamal mengatakan pihaknya mendorong Erick sebagai cawapres sebenarnya merupakan artikulasi dari pandangan PAN tentang idealitas kepemimpinan nasional.
Namun ada dua kata kunci, kata dia, mengapa PAN menjagokan Erick. "Pertama sebagai enterpreneur sukses, kedua representasi kaum muda," kata Ashabul, Senin, 5 Juni.
Dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang kompleks dan beragam, menurut PAN, dibutuhkan pemimpin nasional yang memiliki latar belakang pengusaha. Alasannya, pengusaha memiliki pengalaman praktis dalam manajemen ekonomi.
Pemimpin nasional dengan latar belakang pengusaha mungkin memiliki kecenderungan alami untuk memprioritaskan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
"Mereka akan mendorong kebijakan yang mendukung iklim bisnis yang kondusif, merangsang investasi, dan mendorong kewirausahaan, yang pada gilirannya dapat menciptakan peluang ekonomi baru," katanya.
Pengusaha sukses kata Kahfi, juga memiliki keterampilan negosiasi. Keterampilan mereka bernegosiasi dan berkomunikasi dengan pemangku kepentingan, dapat menjadi aset berharga dalam menjalin hubungan baik ke dalam maupun ke luar negeri.
