Jemaah Asal Bulukumba Wafat di Madinah

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Salah seorang jemaah haji Kloter 4 Embarkasi Makassar bernama Laupe Baco Cido, (73 tahun), asal Kabupaten Bulukumba, dikabarkan wafat di Madinah, Senin (5/6/2023) petang.

Diketahui, jemaah asal Bulukumba ini meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif di RS King Fahd, Madinah. Laupe wafat, hanya berselang sehari setelah rombongan kloternya tiba di Mekah, untuk menunaikan rukun umrah wajib; tawaf, sai, dan tahallul.

Laupe tiba di Kota Madinah bersama 393 jemaah kloter 04 Makassar pada tanggal 25 Mei 2023. Laupe tercatat sebagai jemaah pertama asal Embarkasi Makassar (UPG) yang meninggal dunia di Tanah Suci.

Hingga hari ke-14 misi haji Gelombang I di Tanah Suci, data siskohat mencatat 19 jemaah Indonesia wafat. Sebanyak 17 meninggal di Madinah, sisanya, 2 jemaah di Mekah.

Kabar wafatnya Laupe dikonfirmasikan kali pertama Ketua Sektor III Mekah M Ikbal Ismail dan dibenarkan langsung Ketua Kloter 04 UPG, M Syaiful Mahsan dan pembimbing ibadah H. hakim Bohari.

"Jenazahnya masih di Rumah Sakit, dan segera kita urus COD (certificate of death) setelah koordinasi dengan Kasektor, dan Daker," ujar Syaiful.

Laupe berangkat haji tahun ini bersama Istrinya Hawice (74 tahun) dan tergabung dalam Regu 7, Rombongan 2 Kloter 4 UPG. Saat berita wafatnya Laupe ini diterima dari Madinah, istri dan rombongan Kloter 4 UPG sudah tiba di Mekkah dan menginap di Hotel Sorra Man Roa, (302) Makkah.

Sejak 28 Mei 2023, Laupe sudah dirujuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. Tiga hari setelah tiba di Madinah Laupe selalu mengeluhkan sakit pernafasan. Almarhum memang mengidap gejala gangguan pernapasan akut.

Akibat sakitnya yang semakin parah, Laupe kemudian dirujuk ke RS King Fahd Madinah, pada 29 Juni 2023 dan masih sempat dijenguk istrinya didampingi petugas Kloter 4 UPG. Laupe saat itu sudah dalam kondisi tidak sadar.

Menurut, pembimbing ibadah Kloter 4 UPG Hakim Bohari, bahwa setelah mendengar kabar wafatnya suaminya, petugas kloter langsung mendatangi Hawice dan memberi nasihat bahwa segala yang bergerak dan hidup ada dalam genggaman ketentuan ALLAH swt, dan Laupe, termasuk manusia beruntung karena mengakhiri hidupnya di Tanah Haram dengan status tamu Allah SWT,
Hakim Bohari juga menyampaikan bahwa Laupe sudah haji karena akan dibadal haji oleh Negara melalui petugas haji, karenanya istri Laupe bersama keluarga diminta berserah diri kepada Allah dengan senantiasa bersabar dan bertawakal.

Mendengar nasihat petugas kloternya, Istri Laupe mengatakan ikhlas atas keputusan Allah. Hanya dia memohon ke petugas agar proses penguburan agar bisa didokumentasikan atau divideokan untuk disaksikan oleh pihak keluarganya yang ada di Sulsel, dan menurut istrinya, seluruh keluarga sudah dihubungi dan semuanya menyatakan ikhlas.

Ketua PPIH Embarkasi Makassar H. Khaeroni, menyampaikan duka mendalamnya.

"Semoga almarhum ditempatkan di sisi terbaik oleh Sang Pemilik Tanah Suci, seraya berharap, semoga jemaah haji Embarkasi Makassar dan Indonesia diberkahi kesehatan dan kekuatan untuk menyelesaikan ibadah hajinya, dan bisa kembali ke Tanah Air berkumpul bersama keluarganya," kata Khaeroni.

Sementara itu, Pranata Humas Kemenag Sulsel, Mawardi Sirajuddin mengatakan beberapa barang bawaan jemaah harus disita dengan alasan melanggar SOP penerbangan. Menurut dia, barang sitaan itu cukup beragam mulai dari kosmetik hingga bekal dari kampung para jemaah calon haji.

"Cairan yang wadahnya melebihi ukuran penerbangan internasional, seperti sabun cair, sampo, pasta gigi, handbody, minyak gosok," ujar dia.

Dia mengatakan, penyitaan barang tersebut memiliki alasan, apalagi bahan bahan cair yang sifatnya mengandung gas akan beresiko pecah pada tekanan udara ketika pesawat sudah dalam penerbangan.

Menurut Mawardi tahun ini, PPIH masih saja mendapati para jemaah yang membawa bekal dari kampung seperti telur asin, dan itu rata-rata berasal dari barang bawaan dari jemaah haji yang berusia tua.

"Bahkan ada yang bawa cobek-cobek dari kampung yang sudah dikemas dalam wadah, itu tidak bisa juga karena berminyak dan bisa saja bocor ketika di pesawat," ujar dia.

Mawardi mengatakan, sebelumnya PPIH telah mengimbau kepada seluruh jemaah pada saat proses manasik haji di masing-masing daerah kaitan dengan hal yang dapat dibawa dan tidak boleh bawa ketika akan berangkat haji nantinya.

Dia melanjutkan, pihaknya juga telah menyampaikan bahwa segala kebutuhan seperti konsumsi dan kesehatan para jemaah telah dipersipakan oleh pihak PPIH. (abu Hamzah/A)

  • Bagikan