MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Menjelang Hari Raya Iduladha 2023, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam memilih hewan ternak yang akan dikurbankan.
Sebagai pembeli masyarakat harus selektif dalam membeli hewan kurban baik sapi maupun kambing di tengah maraknya penyakit hewan ternak.
Pelaksana tugas (Plt) Dirut PD RPH Makassar, Muhammad Idris mengatakan, pihaknya telah melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari. Bahkan, sebelum pada bulan Ramadan yang lalu.
Idris--sapaan akrabnya menjelaskan, bahwa persiapan tersebut melibatkan beberapa aspek penting. Yakni, pihaknya bertanggung jawab untuk menjamin kesehatan dan kualitas hewan kurban yang akan dipotong.
"Hal ini merupakan tanggung jawab moral sebagai badan usaha milik Pemerintah Kota Makassar," ucap Idris, saat tampil sebagai narasumber pada Podcast Harian Rakyat Sulsel, Jumat (9/6/2023).
Apalagi, kata Idris, salah satu syarat berkurban yakni menyembelih hewan yang sehat dan tidak cacat. Maka dari itu, pihaknya berkomitmen untuk menyediakan hewan-hewan kurban yang kesehatannya telah terjamin.
Tak hanya itu, kata Idris, pihaknya juga memantau ketersediaan stok hewan kurban agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. Dengan memastikan ketersediaan yang cukup.
Pemantauan itu bertujuan agar masyarakat tidak kesulitan mencari hewan kurban dan tidak terjadi kenaikan harga yang signifikan.
Hingga saat ini, Idris menyebut di RPH Tamangapa Antang telah mendatangkan 150 ekor sapi dari luar Sulawesi Selatan. Ia menuturkan total hewan kurban yang akan disiapkan oleh RPH Tamangapa Antang sekitar 700 ekor yang didatangkan secara bertahap.
Kedatangan sapi-sapi tersebut itu melalui mekanisme cek kesehatan yang ketat sehingga setelah itu dilakukan lagi karatina selama 14 hari begitu tiba di Makassar. "Dan hari ini kami datangkan 50 ekor dan besok juga 50 ekor sapi," ucap Idris.
Idris mengatakan sapi kurban yang didatangkan berasal dari Sumbawa yang terjamin kesehatannya dan termasuk dalam zona hijau yang bebas dari penyakit hewan ternak.
Alasannya, kata dia, pihaknya RPH Makassar tidak mengambil risiko dengan mendatangkan sapi kurban dari daerah asal Sulsel. Mengingat banyaknya kasus penyakit hewan ternak yang terjadi dibeberapa daerah di Sulsel seperti Pinrang, Pangkep, dan Barru.
Berdasarkan data Direktorat Perdagangan Kementerian Pertanian mencatat ada 43 penyakit sapi yang merebah di masyarakat jelang hari raya Iduladha 1444 Hijriah.
Selain itu, RPH Makassar juga telah melakukan upaya pencegahan terhadap penyebaran penyakit salah satunya jembarana. Apalagi penularan jembrana sangat cepat, dapat melalui kendaraan yang lalu lalang, nyamuk hingga lalat.
Maka dari itu, Idris mengatakan pihaknya membuat kandang isolasi mandiri yang terpisah antar sapi.
Lebih lanjut, Idris menyebutkan bahwa sapi-sapi yang didatangkan dipasangi earpack yang memiliki barcode. Barcode tersebut berguna untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai riwayat kesehatan, vaksinasi, pakan, berat, dan asal-usul sapi tersebut.
Sehingga, masyarakat yang tertarik untuk melihat sapi dapat memindai barcode tersebut untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai riwayat kesehatan, vaksinasi, pakan, berat, dan asal-usul sapi tersebut. "Salah satu yang membuktikan bahwa kesehataan sapi kita di RPH terjamin," ungkap Idris.
Ia mengaku jumlah sapi yang telah tersedia di RPH Tamangapa Antang hampir habis karena sudah banyak pemesanan mulai dari pejabat internal Pemerintah Kota Makassar hingga ke masyarakat dan pengurus masjid.
Idris menambahkan harga sapi kurban yang ditawarkan di RPH Ttamangapa Antang relatif terjangkau. Bahkan, kata Idris, pihaknya telah mengumumkan kepada masyarakat sejak awal.
Hal ini dilakukan untuk menghindari kenaikan harga mendekati hari Raya Iduladha 1444 Hijriah harga cenderung stabil dan tidak ada kenaikan seiring dengan tingginya permintaan sapi kurban di masyarakat.
"Jadi kami berikan harga lebih awal, berarti kami jamin bahwa harga dari PD RPH itu akan flat sampai hari H dan relatif murah," kata Idris.
Terakhir, Idris mengimbau kepada masyarakat untuk mendapatkan hewan kurban ditempat yang sudah terjamin kesehatannya. Pasalnya, salah satu syarat dari berkurban adalah hewan itu harus sehat dan tidak cacat.
"Pastikan ditempat kita membeli sudah ada catatan kesehatannya, sudah dilakukan vaksinasi atau paling tidak sudah dilakukan pemeriksaan oleh dokter hewan," tutur Idris. (sasa/B)