Anak Kepala Daerah Ramaikan Pileg 2024

  • Bagikan
(Dokumen Rakyat Sulsel)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sejumlah keluarga kepala daerah dipastikan akan berkontribusi pada pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang, mulai dari ingin ikut merebut kursi DPRD Kabupaten/kota, Provinsi hingga Senayan.

Bukan hanya Pemilu 2024 nanti, namun sebelumnya ada beberapa anak kepala daerah yang telah sukses duduk sebagai wakil rakyat pada 2019 silam dan dipastikan kembali bersaing lagi pada pesta demokrasi ke depan.

Mulai dari putra almarhum Andi Muhammad Sukri Andi Sappewali, Andi Muhammad Anwar Purnomo. Politikus PKB tersebut terpilih saat Andi Sukri menjadi Bupati Bulukumba.

Ada juga putra Syamsuddin Hamid, Sofyan Syam, politikus Golkar ini sudah dua periode di DPRD Sulsel dan dipastikan akan kembali bertarung meski Syamsuddin Hamid tidak lagi menjadi Bupati Pangkep

Selanjutnya, putra Bupati Bone A Fahsar M Padjalangi, Andi Izman M. Padjalangi. Putri Bupati Tana toraja Periode 2016-2021 Nicodemus Biringkanae, Sarwindye T Biringkanae dan Putri Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid, Andi Azizah Irma Wahyudiyati.

Selain tingkat provinsi, ada juga kepala daerah yang sukses mendudukkan anaknya di Senayan. Mereka adalah putra Bupati Enrekang, Muslimin Bando, Mitra Fachruddin. Walau sebagai ketua DPD Golkar Enrekang ia mampu duduk di Senayan melalui PAN.

Begitu juga ada Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak mampu mengantarkan anaknya, Devi Bijak sebagai anggota DPR RI Fraksi Demokrat.

Sedangkan, pada Pileg 2024 mendatang, beberapa anak kepala daerah baru akan bertarung, mulai dari putra Bupati Maros, Chaidir Syam Muh Gemilang Pagessa yang akan membidik kursi DPRD Maros dengan mengendarai PAN.

Sementara DPRD Sulsel ada nama Andi Muhammad Ikram Anak Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak yang akan bertarung di Dapil Soppeng-Wajo sementara adiknya Muhammad Farid akan bertarung di DPRD Soppeng dengan mengendarai Golkar.

Untuk DPR RI, ada putra Bupati Barru, Suardi Saleh yakni, Teguh Iswara Suardi. Teguh akan menggantikan ibunya Hasnah Syam yang tidak akan maju lagi sebagai kandidat kepala daerah.

Manajer Strategi dan Operasional JSI Nursandy mengatakan, caleg yang memiliki ikatan darah dengan kepala daerah praktis memiliki keunggulan tersendiri saat mereka maju. Karena nama besar yang menopangnya bisa memberi energi politik untuk memanen dukungan elektoral.

"Ada nama besar yang menopang mereka karena berlatar keluarga kepala daerah. Ia bisa memanfaatkan resources politik yang ada di birokrasi pemerintahan," ujarnya.

  • Bagikan

Exit mobile version