MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Jelang perayaan hari raya Iduladha 1444 Hijriah, fenomena pasar ternak dadakan di Kota Makassar mulai bermunculan. Salah satunya, di sepanjang Jalan Hertasning Kota Makassar. Para pedagang hewan kurban terlihat berjejeran menjajakan sapi yang dijualnya.
Perusahaan Daerah (PD) Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Makassar bersama Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar akan melakukan pemantauan dan pengecekan kesehatan terhadap hewan-hewan kurban jelang hari raya Iduladha 1444 Hijriah.
Rencananya, pemantauan dan pengecekan kesehatan tersebut akan dilakukan pada tanggal 22 Juni 2023. "Kami akan turun bersama dokter-dokter hewan dari DP2 Makassar untuk melakukan pengecekan kesehatan," ujar Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RPH Kota Makassar Muhammad Idris, Minggu (11/6/2023).
Pengecekan kesehatan tersebut akan dilakukan di pasar ternak yang ada di Kota Makassar. Seperti, melakukan pemeriksaan ante mortem yakni pengecekan kesehatan dengan pemeriksaan klinis fisik hewan dan uji laboratorium untuk mengetahui apakah hewan kurban tersebut layak dan memenuhi syarat untuk dikurbankan.
"Ante mortem itu pengecekan kesehatan awal jangan sampai ada sapi yang terpapar virus," ucap Idris.
Idris mengimbau kepada masyarakat untuk mendapatkan hewan kurban ditempat yang sudah terjamin kesehatannya. Pasalnya, salah satu syarat dari berkurban adalah hewan itu harus sehat dan tidak cacat.
"Pastikan ditempat kita membeli sudah ada catatan kesehatannya, sudah dilakukan vaksinasi atau paling tidak sudah dilakukan pemeriksaan oleh dokter hewan," tutur Idris.
Ia mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih hewan ternak yang akan dikurbankan. Sebagai pembeli masyarakat harus selektif dalam membeli hewan kurban baik sapi maupun kambing di tengah maraknya penyakit hewan ternak.
Idris mengatakan, pihaknya telah melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari. Bahkan, sebelum pada bulan Ramadan yang lalu. Menurutnya, persiapan tersebut melibatkan beberapa aspek penting.
Yakni, pihaknya bertanggung jawab untuk menjamin kesehatan dan kualitas hewan kurban yang akan dipotong.
"Hal ini merupakan tanggung jawab moral sebagai badan usaha milik Pemerintah Kota Makassar," ucap Idris.
Apalagi, kata Idris, salah satu syarat berkurban yakni menyembelih hewan yang sehat dan tidak cacat. Maka dari itu, pihaknya berkomitmen untuk menyediakan hewan-hewan kurban yang kesehatannya telah terjamin.
Tak hanya itu, kata Idris, pihaknya juga memantau ketersediaan stok hewan kurban agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. Dengan memastikan ketersediaan yang cukup. Pemantauan itu bertujuan agar masyarakat tidak kesulitan mencari hewan kurban dan tidak terjadi kenaikan harga yang signifikan.
Idris menyebut total hewan kurban yang akan disiapkan oleh RPH Tamangapa Antang sekitar 700 ekor yang didatangkan secara bertahap. Kedatangan sapi-sapi tersebut itu melalui mekanisme cek kesehatan yang ketat sehingga setelah itu dilakukan lagi karatina selama 14 hari begitu tiba di Makassar. (sasa/B)