MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sehubungan adanya dampak negatif dari penyakit atau virus Jembrana, antara lain kerugian kematian penurunan produksi ternak jelang idul adha. Sehingga, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit tersebut.
Ketua Komisi B DPRD Sulsel Firmina Tallulembang meminta Pemerintah Provinsi melalui Dinas Kesehatan dan juga Dinas Peternakan agar melakukan antisipasi serta kewaspadaan.
"Terkait virus Jembrana? Iya kayaknya sudah lama masuk, kemarin kita ke Bali kan, Virus ini kan dari Bali. Perlu kewaspadaan Pemrintah di daerah," ujar Firmina, Senin (12/6).
Besar harapan, kata dia, agar Pemprov Sulsel menjalankan sejumlah langkah pengendalian terkait ditemukannya virus jembrana pada sapi atau hewan lainya.
Penyakit jembrana yang ditemukan pada ternak sapi disebabkan oleh virus dan ditularkan oleh vektor lalat kuda. Ini berbeda dengan virus atau penyakit mulut dan kuku (PMK). Seluruh Sulawesi selama ini belum pernah ada penyakit ini.
"Di Sulsel kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan melakukan lokalisir daerah terdampak, terus penanggulangan dengan vaksin dan obat obatan," jelas politisi Gerindra itu.
Dia menyarankan, pengetatan lalu lintas ternak sudah pasti, dan sementara dari Bali sudah tidak ada lalu lintas (ternak). Apalagi sebentar lagi hari raya kurban (Idul Adha) jangan sampai banyak sapi terjangkit di Sulsel.
"Semoga ada perhatian dari pihak Pemprov untuk melakukan lalu lintas perdagangan jangan sampai ada lolos lah sapi sapi yang kena virus Jembrana," pungkasnya. (Yadi/B)