MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Manuver Partai Demokrat bisa merugikan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Partai Demokrat diminta tidak terbawa permainan PDI Perjuangan.
Akhir-akhir ini, Partai Demokrat terlihat banyak melakukan manuver. Misalnya, pernyataan Demokrat yang meminta agar Anies Baswedan segera mendeklarasikan cawapres.
Kemudian muncul pernyataan dari petinggi Partai Demokrat bahwa hanya AHY yang paling siap menjadi cawapres Anies. Lalu, muncul pernyataan PDIP menyebut AHY masuk bursa cawapres Ganjar Pranowo.
Teranyar, AHY dan Puan Maharani dikabarkan akan bertemu. Pertemuan tersebut dikabarkan menjadi tawaran PDIP ke Partai Demokrat untuk menjalin kerja sama politik.
Analis politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Aswar Hasan menilai Partai Demokrat termakan strategi PDI Perjuangan.
Menurutnya, isu-isu yang dilontarkan PDIP sengaja dilakukan untuk menggangu KPP agar tidak memilih Khofifah Indar Parawansa sebagai cawapres Anies. Sebab, Khofifah dianggap figur berbahaya jika berpasangan Anies.
Menurut Aswar, Khofifah merupakan figur yang bisa merepresentasikan perempuan, Nahdlatul Ulama (NU), dan mewakili Jawa Timur (Jatim). Termasuk kawasan timur Indonesia (KTI).
"Sebab selama ini yang muncul kan memang Khofifah dan AHY. Jadi bisa saja PDIP melakukan ini agar Khofifah tidak diganggu," tutur Aswar, kemarin.
Penilaian Aswar, PDI Perjuangan sangat menginginkan AHY berpaket dengan Anies. Makanya, dengan isu AHY dilirik PDIP untuk cawapres Ganjar dinilai hanya gertakan saja.