Melalui cara itu, kata Aswar, Anies akan panik dan segera menetapkan AHY sebagai cawapres. Dengan begitu, tanpa Khofifah,
KPP dinilai tidak terlalu kuat.
"Kalau Demokrat lepas dari koalisi perubahan kan masalah, Anies tidak bisa maju," ujarnya.
Aswar berharap Anies tetap berpikir jernih, sebab manuver Partai Demokrat hanya gertakan. Sebab, sudah ada komitmen Partai Demokrat dalam perjanjian koalisi. Sehingga, Demokrat juga akan sulit untuk keluar dari koalisi atau misalnya memilih gabung dengan PDIP.
"Sama halnya Demokrat mencoret muka sendiri. Nama Demokrat akan rusak, terutama dari pemilih Anies," ujar Aswar.
Menurutnya, jika Demokrat bergabung dengan PDIP pun, AHY akan tetap sulit mendapatkan posisi cawapres, sebab hubungan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Megawati Soekarnoputri sudah lama kurang harmonis. "Meskipun dalam politik tak ada kata tidak mungkin," jelas Aswar.
Di sini kata dia, menjadi ujian bagi Anies Baswedan yang telah diberikan kewenangan dalam perjanjian KPP untuk menunjuk sendiri calon pasangannya. Anies harus tetap berpikir jernih dan mengambil keputusan secara objektif.(maj/fajar)
(Fajar.co.id)