MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Video mobil Patroli dan Pengawal (Patwal) Polisi yang diduga menabrak pengendara motor saat melintas di Jalan AP Pettarani, Makassar, viral di media sosial.
Dalam video tersebut terlihat mobil patwal mengawal sebuah mobil Alphard warna hitam. Saat hendak berbelok dari arah Jalan A.P. Pettarani menuju Jalan Letjend Hertasning, mobil patwal itu nampak menabrak pengendara sepeda motor.
Pengendara motor yang tengah berboncengan itu pun tampak kaget dan hampir terjatuh. Beruntung mereka tak sampai mengalami luka-luka. Menurut informasi, mobil patwal tersebut merupakan mobil dari Satlantas Polrestabes Makassar.
Menanggapi hal itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, dari kasus tersebut pihaknya sudah melakukan evaluasi. Dua personel dari Satuan Lalu Lintas sedang dalam pemeriksaan di Propam Polrestabes Makassar.
Kedua anggota polisi yang diperiksa itu yakni Aipda IR dan Aipda IN.
"Kami mengevaluasi apa yang dilakukan anggota itu. Kami sudah tindakan juga, kita lakukan pemeriksaan oleh Propam. ini satu koreksi juga untuk kami," kata Kombes Pol Ngajib saat diwawancara, Rabu (14/6/2023).
Ngajib menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada 10 April 2023 lalu. Di mana, saat itu mobil Patwal yang dikendarai Aipda IN dan IR tengah melakukan pengawalan.
"Ada pengawalan patroli lalu lintas kemudian ada yang menabrakkan kendaraan sepeda motor. Dari hasil klarifikasi terhadap anggota yang mengendarai inisial Aipda IA kita dapatkan keterangan melaksanakan tugas pengawalan," terangnya.
"Ada petugas mengatur lalu lintas. Pada saat berbelok (di Jalan AP Pettarani) ada kendaraan sepeda motor datang tidak mentaati aturan lalu lintas. Sudah disuruh stop (oleh petugas lalu lintas yang kala itu mengatur lalu lintas) tapi tetap maju, akhirnya kena bentur mobil patroli," sambungnya.
Mantan Kapolresta Palembang itu juga mengaku, usai kejadian tersebut, semuanya baik-baik saja dan tidak ada protes dari pengendara yang ditabrak.
"Kejadian itu tidak terjadi apa-apa dan sudah isyarat bahwa saling lambai tidak terjadi apa-apa," sebutnya.
Selain itu, Ngajib juga menyebut sebenarnya sudah tidak ada lagi permasalahan dari kejadian tersebut. Tapi kemudian ada seseorang yang kembali memviralkan videonya sehingga kembali membuat heboh masyarakat.
"Saat itu tanggal 10 April sampai kemarin tidak ada permasalahan dan konflik dari masyarakat. 12 Juni kemarin ada yang kembali memviralkan video itu lagi. Sampai saat ini, tidak ada korban yang komplain. Tapi ada video yang beredar, satu koreksi untuk kami untuk berbuat lebih baik lagi," ujar dia. (isak pasa'buan/B)