MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, terus mempersiapakn dokumen penunjang dan kegiatan pendukung skala internasional, nasional dan regional guna dapat mengakselerasi pencapaian "Akreditasi Internasional" yang saat ini sudah diposisi "Akreditasi Unggul".
Pimpinan kampus mendukung kegiatan Nurul Kalam Study Club yang memberi kontribusi positif dan value added terhadap Nurul Kalam (NK SC) itu sendiri maupun Fakultas, dengan berbagai aktifitas, termasuk melakukan kegiatan seminar bertaraf internasional. Pemateri acara ini berasal dari Singapura yakni Profesor Zulfikar.
FEB UMI juga mengupayakan agar mendapat akreditasi internasional lewat evet seperti ini, yang dapat menjadi point atau indikator penilaian borang akreditasi Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA) maupun persiapan menuju akreditasi internasional.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Indonesia (FEB UMI) Makassar, Profesor Dr. Mursalim Laekkeng, Asean CPA usai memberi sambutan dan membuka acara seminar internasional. Dia menyebut bahwa kegiatan ini berdampak positif dalam mengembangkan kreatifitas dan inovasi para mahasiswa, terutama terkait "Enterpreneurship".
"Dalam sambutannya pada seminar internasional, Dekan FEB menyampaikan terima kasih atas kehadiran Profesor Zulfikar dari Singaupre dan Apresiasi yang tinggi untuk Nurul Kalam SC yang menghadirkan pembicara dari Singapure dalam Seminar Internasional ini. Pembicara dalam negeri dua orang. Suatu kebanggaan Dosen Namyan Teknologi University Singapura memberikan pencerahan tentang entrepreneurship," kata dia.
"Saya mengapresiasi Study Club Nurul Kalam melakukan seminar internasional ini untuk menterjemahkan bahwa fakultas ekonomi memang di samping mengajari ilmu ekonomi bagi mahasiswa juga dituntut untuk memahamkan ilmu bisnis juga kepada para mahasiswa," sambungnya.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya terus mengawal mahasiswa dan alumni, mahasiswa difasilitasi beasiswa, dan alumni difasilitasi untuk mendapatkan pekerjaan seperti yang dilakukan di FEB UMI ini.
"Alhamdulillah respons positifnya. FEB juga baru baru ini mendirikan laboratorium enterpreneurship sehingga untuk menterjemahkan dan mendukung pembelajaran mahasiswa agar tau ilmu ekonomi sekaligus pintar berbisnis. Harapan pimpinan FEB kontribusi positif dari kelompok study di fakultas ekonomi dan bisnis ini sangat diharapkan dapat memberi kontribusi positif dan optimal, inovatif agar FEB ini membuktikan taglinenya Fakultas Emang Beda," tuturnya.
Salah satu pemateri pada kegiatan ini. Dosen FEB UMI yakni Dr. Muhammad Syafii Basalamah mengatakan, kegiatan seminar kewirausahaan internasional ini itu diselenggarakan oleh studi Club ekonomi Nurul Qalam.
"Jadi, tentu di era enterpreneur perlu mengingatkan pemerintah praktisi agar bagaimana bisa berkolaborasi. Ini bosa memberdayakan peran koperasi UMKM," katanya.
Menurutnya, selama ini koperasi timbul tenggelam ini sebenarnya tidak bisa dipisahkan karena sama-sama membutuhkan. UMKM juga membutuhkan modal, mereka tentu mencari pelaku UMKM akan ke koperasi yang disediakan pemerintah.
"Jadi ini sistem perlu diperbaiki. Data yang kami ketahui itu koperasi di Indonesia sangat kecil 127 ribu sekian padahal jumlah penduduk di Indonesia 280 juta sekian. Karena koperasi ini lama kita dengar, hanya menonjol di pulau Jawa," ungkapnya.
"Kita mau memberdayakan UMKM ini. Karena hidupnya UMKM ini secara tidak langsung menghidupkan perekonomian kerakyatan," lanjut wakil Dekan III FEB UMI itu
Sedangkan, pemateri berasal dari Singapura, Prof. Dr. Zulfikar. Ia lebih banyak membahas soal perekonomian nasional hingga globar. Selain itu, lebih pada penekanan bagaimana mahasiswa akan menjadi pengusaha sukses dimasa akan datang. (suryadi/A)