MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar menyarankan kepada setiap jemaah calon haji (JCH) untuk rutin mengecek kondisi kesehatannya sebelum keberangkatan ke Tanah Suci.
Anggota Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Makassar, Nirwan mengatakan, penyakit dominan yang ditemukan tim kesehatan dari 30 kloter yang sudah masuk ialah tensi dan gula darah tinggi. Baik lansia, maupun non lansia.
"Atur pola makan, atur pola hidup. Banyak gerak, banyak olahraga sebelum berangkat. Kemudian paling penting cek kesehatan secara teratur," imbau Nirwan.
Ia mengatakan, selama transit di Asrama Haji Sudiang, JCH bisa mengakses layanan di poliklinik. Itu untuk memastikan bahwa para JCH benar-benar siap secara fisik untuk berangkat.
Sebab kata dia, di antara kendala yang paling dominan bisa menyebabkan JCH tunda atau gagal berangkat ialah jika tiba-tiba mengalami sakit. Apalagi, jika itu karena faktor konsumsi makanan yang salah.
Ditambah lagi kata Nirwan, faktor risiko mesti jadi atensi para JCH maupun keluarga yang bersangkutan untuk diperhatikan. Jenis-jenis penyakit tertentu harus menghindari konsumsi zat-zat tertentu pula.
"Kalau hipertensi tentu harus kurangi garam, kalau diabetes kurangi karbohidrat, gula. Jadi tergantung jenis penyakitnya," tukasnya.
Nirwan menuturkan, jika JCH tidak perlu khawatir soal makanan. Sebab, PPIH sudah menyiapkan sesuai kebutuhan porsi JCH.
"Makanan olahan yang boleh jadi sudah lebih dari satu hari itu sudah tidak baik untuk dikonsumsi. Itu bisa menimbulkan penyakit pencernaan. Di asrama haji dapur kita diawasi dan diperiksa dengan baik sehingga memenuhi persyaratan kesehatan dar segi higenisnya," tandasnya.
Apalagi, bisa membuat kegaduhan di pesawat jika penyakit seperti diare bermunculan saat keberangkatan berlangsung. Belum lagi, jumlah kamar mandi yang terbatas di pesawat.
Sekretaris PPIH Embarkasi Makassar Aly Yafid menerangkan, bahwa JCH yang diterima dan diberangkatkan di Embarkasi Makassar ini makanannya ditanggung tiga kali sehari. Dengan menghindarkan bahan-bahan yang relatif pedas.
Itu dilakukan untuk memperkecil potensi penyakit pencernaan yang bisa timbul bagi JCH. Selain itu, pemeriksaan barang bawaan sangat ketat dilakukan di aula pemberangkatan, apalagi jika itu adalah makanan.
"Makanan sudah ditanggung hingga di Tanah Suci nantinya oleh PPIH . Kecuali, di beberapa hari tertentu pada puncak ibadah haji," pungkasnya, Rabu (14/6/2023). (abu/B)