Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk anak yang sudah dua kali melakukan penimbangan tidak naik berat badannya mereka akan dimasukkan ke dalam sasaran.
"Kami berharap dengan adanya pemberian makanan dalam sepekan itu, kita berikan tiga kali (Selasa, Rabu, dan Kamis) sehingga mereka mengalami perbaikan gizi. Dengan intervensi ke Baduta itu, kita masih bisa mengintervensi perkembangan otaknya. Jadi, stunting bukan hanya pendek tetapi, yang kita khawatirkan itu perkembangan otaknya juga terganggu," ungkapnya.
Untuk itu, pada tahap awal ini, dengan lima (5) lotus di kabupaten/kota diharapkan dengan keterlibatan PKK Sulsel yang bersinergi dengan pemerintah provinsi Sulsel yakni dengan opd-opd terkait bisa menurunkan presentase angka kejadian stunting di Sulawesi-Selatan. (Abu Hamzah/B)