MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Gairah Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan sayap militernya yakni Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) untuk berjuang sampai menjadi negara yang berdaulat mandiri, tak pernah padam.
Mereka terus menyerukan seluruh prajurit, anggota OPM, dan rakyat Papua Barat untuk ikut merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaan Papua setiap 1 Juli.
Perayaan itu untuk memperingati proklamasi kemerdekaan dan pendirian negara Papua Barat oleh Presiden Papua Barat, Brigadir Jenderal Seth Jafet Rumkorem, di Victoria pada 1 Juli 1971.
Hal itu ditanggapi oleh salah satu mahasiswa asal Papua yang melakukan studi di Kota Makassar, Sulsel, Albertus.
Albertus menegaskan, bahwa dirinya anti terhadap gerakan yang mengadu domba dan menggiring opini Papua Merdeka.
Menurutnya, mahasiswa Papua di Makassar ingin tetap fokus menempuh pendidikan dan ingin menjadi orang yang bermanfaat
"Saya mau sampaikan kepada rekan-rekan seperjuangan yang berada di Kota studi Makassar, saya menyampaikan agar tetap fokus pada perkuliahan masing-masing, dan jangan terprovokasi dengan isu-isu dari luar," tutur Albertus.
Ia juga mengecam gerakan apapun yang dimainkan oleh kelompok KNPB dan AMP yang menginginkan Papua lepas dari Indonesia
Padahal, kata Albertus, program Otonomi Khusus dan pembentukan DOB sudah luar biasa yang dilakukan pemerintah terhadap Papua.
"Karena itu sebagai upaya untuk mensejahterakan masyarakat Papua sehingga keliru kalau ada yang mengatakan bahwa Papua kurang sejahtera," pungkasnya.
Kata Pengamat Soal Kebijakan Jokowi ke Papua
Pengamat Sosial, Dr Bachtiar Adnan Kusuma turut angkat bicara. Ia menilai bahwa selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tanah Papua diberikan keistimewaan daripada daerah lain.
"Saya melihat pemerintah Joko Widodo sangat optimal dalam mendorong bagaimana kebaikan tanah papua," ujarnya.
Menurutnya, kebijakan Jokowi yang mengedepankan pembangunan sumber daya manusia (SDM) hingga infrastruktur di Papua mampu meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Papua.
"Hal itu juga yang mempengaruhi naiknya tingkat kenyamanan dan keamanan masyarakat Papua," tuturnya.
Ia memaparkan akselerasi pembangunan infrastruktur di era Jokowi dinilai berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini dikarenakan infrastruktur yang dibangun membuat perekonomian masyarakat semakin bergeliat.
"Infrastruktur yang memadai juga dapat mengurangi waktu tempuh perjalanan sehingga mempercepat jalur logistik," terangnya.
Adapun beberapa infrastruktur yang dibangun di Papua, antara lain Jalan Trans Papua, bandara, pelabuhan, Jembatan Youtefa, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota di Kabupaten Merauke, dan lainnya.
Jokowi pun telah membuat Instruksi Presiden Nomor 09 Tahun 2020 tentang Percepatan Kesejahteraan di Papua dan Papua Barat, sebagai bentuk keseriusan pemerintah terhadap pembangunan diberbagai sektor di tanah Papua.
Belum lagi kesejahteraan dan kemampuan mengendalikan konflik yang dilakukan Jokowi itu membuatnya menjadi salah satu Presiden RI yang paling banyak disukai masyarakat di Bumi Cenderawasih. (*)