MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sulsel mengalokasikan penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 sebesar Rp2 miliar. Salah satu item pelaksanaannya menunjang server online saat mendaftar.
Hanya saja, PPDB 2023 dalam perjalanannya ternyata sekolah menerima berkas fisik dari orang tua calon siswa. Padahal, pelaksanaannya wajib mengunggah seluruh berkas secara online di akun masing-masing calon siswa.
Pengamat Pemerintahan Unhas, Ali Armunanto berpandangan penyelenggaraan PPDB seyogyanya telah mengevaluasi dan belajar dari permasalahan dari penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya.
"Saya rasa seharusnya dari awal memang disiapkan secara matang, karena kan sudah ada komitmen proses PPDB itu secara online, tentunya itu harus sudah disiapkan secara maksimal," tukas Ali Armunanto, Senin (19/6).
"Baik itu hardwerd-nya maupun software-nya, bahkan sampai operator masing-masing sekolah penyelenggara," tambahnya.
Ia menuturkan, perubahan penyetoran berkas secara langsung oleh calon peserta didik baru ke masing-masing sekolah tujuan itu dapat menggiring publik untuk kembali berasumsi buruk terhadap penyelenggaraan PPDB tahun ini.
"Itu bisa saja menimbulkan kecurigaan orang, kok ada yang online ada yang offlinenya juga. Apalagi masalah beberapa tahun lalu juga itu orang terus protes terkait kecurangan proses penerimaan siswa baru," paparnya.
