- Kadinkes Takalar Mengundurkan Diri
TAKALAR, RAKYATSULSEL - Kepala Dinas Kesehatan Takalar, dr. Rahmawati mengundurkan diri sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Takalar setelah Inspektorat melakukan pendalaman dugaan pungutan liar dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di setiap Puskesmas di Kabupaten Takalar.
"Ia, kami sementara melakukan pendalaman terkait dugaan Pungutan Liar (Pungli)tersebut. Sekarang ini, kami sudah memanggil empat bendahara Puskesmas di Kabupaten Takalar, seperti Puskesmas Pattallassang, Polongbangkeng Utara, Puskesmas Galesong dan Puskesmas Towata," ungkap Kepala Inspektorat Takalar, H. Yahe, Rabu (20/06/2023).
H. Yahe juga menegaskan bahwa bukan hanya empat bendahara Puskesmas di Takalar yang di periksa, tetapi semua akan di panggil. Selain didalami dugaan punglinya, kami juga akan menilisik semua penggunaan anggaran yang selama ini kelola oleh semua Puskesmas di Kabupaten Takalar.
"Sebelum kami melakukan pendalaman, terlebih dahulu ada laporan bahwa telah terjadi pemotongan dana jaminan kesehatan nasional (JKN) di semua Puskesmas di Kabupaten Takalar yang diduga dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Takalar," tandas H. Yahe.
Diketahui pengunduran diri Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) mengemuka melalui surat perintah Pj Bupati Takalar, Dr Setiawan menunjuk dr Hj Nilal Fauziah yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial dan PMD Takalar sebagai pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Takalar.
Sementara Kepala Badan pengembangan kepegawaian sumber daya manusia (BPKSDM) Takalar, Drs Irwan Sijaya mengatakan Rahmawati mengundurkan diri dari jabatannya karena fokus pada jabatan fungsional di Rumah Sakit (RS) H. Padjonga Daeng Ngalle Takalar.
" Tidak dicopot, Kadinkes yang memilih mengundurkan diri dari jabatannya dengan alasan kenaikan pangkatnya tersendat, guna mengisi kekosongan jabatan dinkes Takalar, Pj Bupati menunjuk dr Hj Nilal Fauziah sebagai pelaksana tugas dinkes Takalar," Kata Drs Irwan Sijaya.
Hal ini disikapi salah satu aktivis Sulsel, Iwan Sugiono. Menurutnya, hal ini tentunya sangat rawan terjadi di semua di Puskesmas di Takalar, sehingga ia meminta kepada Inspektorat untuk bisa serius mengungkap dugaan pungli tersebut.
"Kami juga meminta kepada Inspektorat untuk segera menilisik semua penggunaan anggaran di semua Puskesmas dan Dinas Kesehatan Takalar," pinta Iwan Sugiono.
Sedangkan dr. Rahmawati saat di konfirmasi via WhatsApp sampai berita ini tayang, belum berhasil memberikan pernyataan. (Tir)