MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Workshop Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Tata Kelola Destinasi yang berlangsung di Hotel Traveller Phinisi, Kota Makassar, pada Rabu (21/6).
Workshop ini bertujuan untuk mendorong peran sektor pariwisata dalam mengembangkan potensi pariwisata di Sulawesi Selatan. Kegiatan ini diikuti sebanyak 55 peserta yang terdiri dari berbagai instansi dari pemerintah daerah di Sulawesi Selatan, asosiasi dan pengelola objek wisata.
Diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, Sulawesi Selatan mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisatawan yang signifikan. Untuk itu, diperlukan strategi pengembangan pemasaran pariwisata yang efektif, melalui paket wisata unggulan dan pembangunan destinasi wisata yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan para wisatawan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Selatan, Asriady Sulaiman mengatakan peningkatan kualitas tata kelola destinasi pariwisata menjadi fokus utama dalam pengembangan sektor pariwisata di Sulawesi Selatan.
Dalam era digital, kata Asriady, peningkatan kualitas pemasaran pariwisata melalui teknologi informasi menjadi hal yang penting. Selain itu, peningkatan tata kelola destinasi wisata juga menjadi perhatian, dengan upaya menciptakan inovasi baru yang dapat memperkaya pengalaman wisatawan.
Ia menyebut melalui workshop ini merupakan salah satu upaya konkret dari Pemprov Sulsel dalam memajukan sektor pariwisata. Dengan melibatkan para pemangku kepentingan, pemerintah berharap dapat meningkatkan tata kelola dan layanan pariwisata yang lebih baik.
"Workshop ini juga diharapkan dapat menjadi pendorong bagi pengelola destinasi untuk meningkatkan kompetensi dan sumber daya manusia dalam mengelola daya tarik wisata yang dimiliki," terang Asriady.
Peningkatan penatakelolaan destinasi pariwisata menjadi kunci dalam mencapai tujuan pembangunan kawasan pariwisata di Sulawesi Selatan. Kesadaran akan pentingnya pariwisata harus ditanamkan pada berbagai pihak, sehingga dapat tercipta pengembangan yang berkelanjutan.
"Perencanaan yang matang dan sinergi antara pemerintah daerah dengan pemangku kepentingan lainnya menjadi faktor krusial dalam mengoptimalkan potensi pariwisata," ujar Asriady.
Maka dari itu, untuk mewujudkan hal tersebut, Asriady mengharapkan seluruh pihak terkait turut terlibat mulai dari pemerintah, stakeholder, praktisi, pelaku usaha, hingga seluruh elemen masyarakat diminta untuk berperan serta dalam penatakelolaan destinasi pariwisata di Sulawesi Selatan.
"Dengan demikian, semangat wisatawan baik domestik maupun mancanegara dapat terus terjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat," tutup Asriady. (Sas/A)