MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar telah menyalurkan Rp51,17 Miliar untuk Biaya Hidup selama Ibadah Haji. Dana itu dibagikan ke 16.889 jemaah, masing-masing peroleh sekira Rp3.030 000.
"Living cost itu dibagikan dalam bentuk rupiah, itu bertujuan untuk mendukung peningkatan ekonomi terutama UMKM baik yang berada dalam lingkungan Asrama Haji maupun yang berada diluar area," sebut Pranata Humas Kemenag Sulsel, Mawardi, Kamis (22/6).
Bahkan, kata dia, pengelolaan UMKM itu sendiri juga dibantu diorganisir oleh UPT Asrama Haji setiap tahun pemberangkatan dan pemulangan. Pun ketika sudah berada di Arab Saudi, mata uang rupiah juga dapat digunakan bertransaksi disana.
"Jadi ketika para jamaah akan berbelanja di saudi itu juga dapat menggunakan mata uang rupiah, dan tentunya kita berharap nilai rupiah kita naik dengan kebijakan ini," paparnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Sulsel, Iqbal Ismail mengatakan, penyelenggraan ibadah haji itu tentu manfaatnya tak hanya dirasakan oleh calon jemaah haji saja. Tapi juga dirasakan oleh orang-orang disekitar, salah satunya pelaku UMKM.
Ia menuturkan, untuk pemanfaatan para pelaku UMKM itu pihaknya telah mengimbau para jemaah calon haji sebisanya dapat berbelanja di sekitar kompleks Asrama Haji saja.
Ia melanjutkan, untuk para UMKM yang ada di luar area dan di dalam area komplek Asrama Haji tentu sangat membantu para keluarga untuk memudahkan mencari keperluannya. "Masyarakat lokal juga keciprat manfaatnya," jelasnya. (Abu Hamzah/B)